Teknologi hidroponik sekarang ini bisa menjadi alternatif berkebun dengan lahan sempit. Berbagai jenis sayuran dengan mudah bisa ditanam secara hidroponik, untuk sarananya bisa menggunakan paralon.Â
Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh siapa saja karena sangat mudah dilakukan. Tanaman dapat ditempatkan dimana saja, yang penting pada saat hujan tanaman terlindungi, tetapi harus sesuai dengan jenis tanaman yang dibudidayakan juga.
Menurut Ismulia, hal yang harus sangat diperhatikan pada hidroponik antara lain; kebersihan air atau air baku, karena tidak semua air bisa digunakan untuk tanaman, sebab itu perlu diukur kepekatan air yang memenuhi standar yaitu 50-150 ppm, semakin rendah semakin baik.
Kemudian kualitas benih, usahakan semai benihnya sedikit lebih banyak atau sekitar 50% dilebihkan, ini sebagai antisipasi bila tidak semua benih tumbuh dari keperluan lobang tanam yang ada.
Berikutnya, Ismulia menambahkan, bahan yang dipakai untuk hidroponik, seperti rockwool (sepon) yang lazim digunakan untuk semai bibit hidroponik, juga harus dalam kondisi baik, dan dipotong kira-kira 20 cm untuk per satuan bibit.
Menanam cara hidroponik, menurut Ismulia, bukan hanya bisa menanam jenis tanaman sayuran saja, tapi bisa juga untuk tanaman seperti bawang, herbal, bahkan tanaman buah-buahan seperti melon.
Terpenting yang harus benar-benar diperhatikan adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik agar terpenuhi. Misalnya air yang bersih dan sehat, nutrisi pupuk menggunakan ABmix.
Selain itu, "jangan lupa menempatkan media hidroponik dan tanaman dibawah sinar matahari (harus cukup cahaya atau sinar matahari penuh). Hal ini dapat memanfaatkan tempat yang langsung mendapatkan cahaya sinar matahari, ini sangat penting untuk pertumbuhan tanaman," jelasnya.
Pada bagian akhir sesi pemaparan materi, sebelum peserta melakukan praktik semai bibit, Ismulia dan Murtaza, "dalam merawat tanaman hidroponik, kita juga harus memberikan kasih sayang. "Perawatan atau berikan perhatian terhadap tanaman," tanaman juga seperti suami, tidak hanya cukup dimasak saja, perlu juga perhatian dan kasih sayang," ujar Ismulia, kemudian disambut senyum ibu-ibu peserta pelatihan.