Sosok Irma Hariyaningsih, atau biasa dipanggil Irma, wanita kelahiran Pati, 5 April 1994 (27 th), merupakan satu-satunya wanita Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan (TPU) dari Dinas Perikanan Provinsi Jawa Tengah. Sehari-hari ia bertugas mendampingi pelaku usaha kelautan dan perikanan khususnya di wilayah Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, Irma masih tetap menjalankan tugasnya dengan tekun guna membantu para pelaku usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memfasilitasi dalam mengakses permodalan usaha yang memang masih sangat sulit untuk terpenuhi.Â
Beliau menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan perekonomian masyarakat sedang terguncang akibat pandemi. Sudah banyak pelaku UMKM yang mengeluhkan usahanya akan gulung tikar jika tidak bisa bertahan di masa sulit seperti ini.Â
Selain itu, akses pendataan dan pembinaan pelaku usaha KP juga terhambat akibat PPKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang diberlakukan di Jawa Tengah.
Akibat banyaknya pelaku usaha KP yang terdampak pandemi serta pendapatan yang terus menurun drastis, menyebabkan kepercayaan dari pihak perbankan memberikan respon yang kurang positif.Â
Bahkan untuk pengajuan kredit pun sangat rumit sehingga banyak pelaku usaha KP yang kurang percaya diri untuk menempuh jalan tersebut.Â
Hal inilah yang menjadikan semangat tersendiri bagi Irma untuk bisa membantu pelaku usaha UMKM agar tetap bisa mengakses modal meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.
Adapun tugas utama TPU sektor kelautan dan perikanan yang harus dijalankan yaitu melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pelaku KP dalam manajemen usaha untuk meningkatkan status kelayakan finansial dari "unbankable" menjadi "bankable".
Guna mencapai tujuan tersebut Irma memulai dengan langkah awal yakni berkoordinasi dan bersinergi dengan Dinas dan Penyuluh Perikanan serta menjalin mitra kerja yang berkaitan dengan akses permodalan.Â
Selain itu, ia juga mencari info mengenai program apa saja yang bisa disampaikan ke pelaku usaha KP agar usaha mereka bisa berkembang lebih baik.
Irma memaparkan bahwa sebagai TPU KP sendiri juga mendapatkan target tahunan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang harus ia capai.Â
Adapun target tahun 2021 yaitu melakukan pendataan sebanyak 89 pelaku usaha serta pembinaan, dan 31 pelaku usaha harus terealisasi akses kredit usaha rakyat (KUR) atau produk keuangan lainnya.
Kinerja bulan Oktober 2021, Alhamdulillah sebanyak 230 pelaku usaha (258%) sudah didata dan dibina, sedangkan 124 pelaku usaha (400%) sudah terealisasi KUR.Â
Irma mengimbuhkan bahwa angka ini masih akan terus naik karena masih ada beberapa yang menunggu untuk pencairan. Semua ini mencakup seluruh pelaku usaha KP meliputi nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar, petambak garam dan jasa penyedia perikanan.Â
Capaian besar inilah yang mengantarkan Irma terpilih sebagai TPU Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Teladan Tahun 2021.Â
Bagi Irma sendiri mendapatkan predikat TPU KP Teladan tak lantas menjadikannya menjadi orang yang tinggi hati. Melainkan hal pertama yang terlintas dibenaknya adalah bagaimana cara untuk mempertahankan hasil kedepannya sehingga bisa lebih baik lagi.Â
Beliau ingat betul bahwa kerja keras dan semangat juang yang tinggi tidak akan mengkhianati hasil.Â
Begitupun dengan prinsip hidupnya untuk selalu melakukan pekerjaan dengan tulus dan ikhlas hingga hasil akan mengikuti kedepannya. Dan hal itu terbukti dengan apa yang telah Irma kerjakan selama ini telah menuai hasil manisnya.Â
Di akhir percakapan, Irma berpesan bahwa semua ini beliau dedikasikan untuk kemajuan sektor KP.Â
Besar harapan Irma dengan adanya keberadaannya sebagai salah satu Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan (TPUKP), dapat membantu para pelaku usaha KP dalam mengakses permodalan menjadi lebih mudah dan terfasilitasi dengan baik. Sehingga kedepannya bisa bersaing dengan sektor lainnya. (*)
