Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perspektif Baru "Era Velositas" dalam Pemasaran

24 Oktober 2021   16:59 Diperbarui: 24 Oktober 2021   17:00 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Marketing Plan (Dokpri)

Sebagai ilmu dan seni, marketing mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai tranformasi telah, sedang, dan akan terus berlangsung. Peranan marketing pun semakin memiliki arti penting dan semakin diakui oleh para pelaku bisnis.

McKenna (1991), dalam Tjiptono dan Chandra (2012) bahkan menegaskan, "marketing is everything and everything is marketing". Dengan kata lain marketing bukan lagi sekedar departemen atau fungsi manajerial dalam sebuah organisasi.

Marketing atau pemasaran telah menjelma menjadi filosofi dan cara berbisnis yang berorientasi pada pemuas kebutuhan dan keinginan pelanggan secara efektif, efesien, dan etis sedemikian rupa sehingga lebih unggul dibandingkan para pesaing dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara umum.

Dinamika lingkungan bisnis merupakan faktor kritis yang wajib dicermati setiap pemasar, karena setiap perubahan lingkungan bisa menghadirkan peluang sekaligus ancaman yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Gates and Hemingway (1999), mendeskripsikan dinamika lingkungan bisnis saat sebagai "era velositas", yang karakteristik utamanya adalah bahwa informasi, keputusan, dan tindakan akan berlangsung at the speed of thought.

Hal ini mengarah pada semakin cepatnya perubahan karakteristik bisnis, semakin mudahnya akses informasi, berubahnya gaya hidup dan ekspektasi konsumen terhadap dunia bisnis, serta semakin cepatnya perbaikan kualitas dan penyempurnaan proses bisnis.

Kesemuanya ini difasilitasi oleh digitalisasi aliran informasi yang semakin hari semakin canggih. Implikasinya, perubahan lingkungan kerapkali terjadi super-cepat dan membawa dampak yang tak terduga. Pemasar tidak siap menghadapi kenyataan tersebut bakal terlindas kompetisi dan terancam kelangsungan hidupnya.

Secara garis besar, ada lima faktor pemicu perubahan utama yang disingkat 5C yang memainkan peranan penting dalam mempengaruhi perkembangan pasar yaitu; Costumers, Company, Competition, Collaborators, dan Change. 

Pertama: Faktor Costumers ditunjukkan dengan perilaku konsumen yang semakin "cerewet" (more demanding), cerdas (savvy), dan canggih (sophisticated).

Mereka menuntut setidaknya lima hal bisa disebut 5E, menurut Tjiptono yaitu; 

Extra value meliputi produk berkualitas; harga yang fair; fleksibilitas dalam desain, spesifikasi, dan kapabilitas produk, serta sistem pembayaran; layanan tambahan; dan kecepatan penyampaian).

Experiences (pengalaman berkesan dan kenangan tak terlupakan, baik sebelum, saat, maupun sesudah transaksi pembelian).

Expert information (informasi yang bernilai tambah dan tidak melulu komersial yang didiktekan oleh produsen.

Electronik solution yakni solusi atas masalah-masalah pelanggan secara real-time, online, interaktif, dan 24 jam sehari.

Empowerment (perlindungan hak-hak konsumen dan peran aktif konsumen sebagai prosumers atau mitra aktif produsen).

Peserta Workshop Marketing Plan (Dokpri)
Peserta Workshop Marketing Plan (Dokpri)

Kedua: Faktor Company, berkaitan dengan sulitnya menciptakan kompetensi inti dan keunggulan kompetitif yang langgeng, semakin singkatnya siklus hidup produk, perkembangan kearah learning organization dan knowledge-based company, tuntutan akan struktur organisasi yang ramping, dan seterusnya.

Faktor ini terkait erat dengan faktor yaitu Competition yang bercirikan semakin kaburnya batas-batas antar negara dan antar industri, berkembangnya pasar maya (marketplace) sebagai arena persaingan baru, membanjirnya produk imitasi, semakin menguatnya private brand, munculnya pesaing-pesaing baru berskala global (fenomena bom-global companies sehubungan dengan perkembangan e-business), dan pergeseran fokus persaingan dari persaingan merek kearah kompetisi memperebutkan 'share of wallet' konsumen.

Faktor Keempat: Collaborators yaitu berkaitan dengan jalinan relasi jangka panjang yang saling menguntungkan dan didasari rasa saling percaya (trust) dengan para kolabator (seperti pemasok, distributor, kreditor, jasa kurir, perusahaan transportasi, konsultan, penyedia jasa spesifik, dan sebagainya).

Kemitraan semacam ini sangat dibutuhkan untuk menunjang aliansi strategik global yang memberikan akses pasar dan daya saing yang lebih besar bagi perusahaan. Bahkan, pesaing riil maupun potensial perlu juga diajak bekerja sama, misalnya melalui implementasi konsep co-opetition (bersaing seraya bekerja sama).

Faktor Kelima: Change meliputi perubahan lingkungan ekonomi, demografis, sosial, budaya, politik, hukum, teknologi, dan sumber daya alam membawa dampak transformasional pada praktik bisnis.

Beberapa diantaranya seperti berkembangnya jaringan informasi global yang memunculkan model e-business atau e-commerce yang kian marak sebagai alternatif model bisnis masa kini, berkembangnya integrasi pasar, dan adanya globalisasi atau regionalisasi.

Kehadiran internet telah berdampak pada pada praktik pemasaran seperti masa customization, online marketing, online research, e-mail marketing, blog marketing, viral marketing, stealth marketing, disintermediasi dan reintermediasi saluran distribusi, pemasaran via media sosial, dan seterusnya. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun