Proses panjang itu harus tercermin dalam proses pembelajaran sejak pendidikan dasar menengah hingga perguruan tinggi. Bahkan di perguruan tinggi hanya memperkuat apa yang sebelumnya sudah ter-install sejak di dikdasmen (pendidikan dasar menengah).
Perlu ekosistem kluster ekonomi berbasis inovasi (The organic regional cluster economic innovation driven ecosystem). Adanya komponen: Â risk capital, pabrik wirausaha (the entrepreneur factory), kampus yang fokus ke Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM)/sekolah vokasi, korporasi, dan dukungan pemerintah.Perubahan kurikulum kewirausahaan secara radikal. Dari Tridharma Perguruan Tinggi menjadi Catur Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian, dan ditambah Kewirausahaan. Pilihan model: Small Medium Enterprise (UMKM) atau Innovation Driven Enterprise. Pilih salah satu, lalu fokus, jangan bias.
Orientasi pada "paying customer", "talking to humans", "ethnographic primary market research", "focus on building the right team". Disini yang diutamakan bukanlah produk tetapi siapa yang menjadi pembeli untuk ditawarkan produk. Strateginya bisa B to B atau C to C. Maka sebelum membuat produk, tanya dulu ke costumer mereka butuh apa.Jangan keliru memahami istilah inovasi dan invensi. Innovation = Invention dikali Commercialization. Artinya inovasi harus menghasilkan nilai. Jika dimisalkan membuat produk, maka produk tersebut ada yang beli atau menghasilkan uang.Lakukan dengan langkah-langkah seperti urutan ini: start small, start with pilot: iterate and experiment. Jika sudah feasible maka lanjutkan ke scale later.
Itulah tujuh prasyarat penting yang ditawarkan Toronata dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi. Semoga bisa di follow up dan diimplimentasikan oleh stakeholder. (*)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Entrepreneur Selengkapnya