Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Turki Dikabarkan Enggan Membantu, Bandara Kabul Masih Kacau Usai Dikuasai Taliban, Indonesia Apa Kabar?

31 Agustus 2021   19:45 Diperbarui: 31 Agustus 2021   19:53 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintahan baru Afganistan yang dipimpin Taliban telah memulai mengendalikan bandara Kabul setelah Amerika Serikat menyelesaikan penarikan seluruh kelompoknya.

Menurut informasi dari media, fokus akan beralih dari operasi evakuasi Barat yang kacau dalam dua minggu terakhir ke rencana untuk dijadikan pusat transportasi oleh Taliban.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pihaknya sekarang sibuk mengamankan dan mengoperasikan fasilitas bandara tersebut.

Mereka juga sedang dalam pembicaraan dengan Qatar dan Turki tentang masa depan bandara Kabul.

Meskipun telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan menerima kehadiran militer asing di negara itu setelah 31 Agustus.

"Pejuang dan pasukan khusus kami mampu mengendalikan bandara dan kami tidak membutuhkan bantuan siapa pun untuk keamanan dan kontrol administratif bandara Kabul," kata juru bicara Taliban Bilal Karimi kepada AFP, Senin, (31/08/2021).

Namun, Michael Kugelman, spesialis Asia Selatan di think-tank Wilson Center di Washington, mengatakan kehadiran keamanan asing akan diperlukan jika maskapai ingin kembali, dan bahwa kesepakatan belum dapat dicapai.

"Anda melihat keamanan lingkungan yang sangat bergejolak," katanya mengutip AFP.

"Ada semua jenis bel  atau alarm ... untuk maskapai komersial yang saya bayangkan tidak akan nyaman masuk ke bandara."

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kepada surat kabar Financial Times bahwa negaranya mendesak Taliban untuk menerima bantuan asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun