Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Membentengi Remaja dari Penyalahgunaan Narkotika

26 Agustus 2021   08:50 Diperbarui: 26 Agustus 2021   09:03 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Peserta Kegiatan Dialog Interaktif Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika siap melawan Narkoba)

Menurut hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) Aceh belum lama ini menunjukkan bahwa, tingkat penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja terus terjadi peningkatan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data tahun 2014 penyalahgunaan narkoba di Aceh menduduki peringkat ke-8 nasional, kemudian diikuti data terakhir pada 2019 yang dilaporkan tahun 2020, peringkat Aceh naik ke posisi ke-6. Ini sangat mengkuatirkan.

Hasil riset yang dilakukan BNN Aceh tersebut menemukan jumlah pengguna yang terpapar narkoba mencapai 82.415 jiwa, mereka berusia antara 11-40 tahun.

(Narasumber membagikan pengetahuan seputar Narkotika)
(Narasumber membagikan pengetahuan seputar Narkotika)

Data BNN memperlihatkan, yang menjadi korban atau mungkin juga bagian dari jaringan pengedar adalah mereka yang masih tergolong remaja dan kelompok usia produktif.

Tingginya tingkat penyalahgunaan barang haram yang dilarang oleh undang-undang dan agama itu disebabkan beberapa faktor antara lain; ekonomi, pendidikan, keluarga, lingkungan, dan kemudahan mendapatkan (akses) narkoba, dan ketaatan menjalankan agama.

BNN juga melaporkan jenis narkoba yang paling diminati dan banyak dikonsumsi adalah jenis ganja, pil lexotan, pil extaci, shabu-shabu, putaw dan beberapa jenis
lainnya.

(Peserta Kegiatan Dialog Interaktif Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika siap melawan Narkoba)
(Peserta Kegiatan Dialog Interaktif Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika siap melawan Narkoba)

Berkaca dari fakta diatas, sungguh tak terbayangkan bagaimana nasib generasi Aceh dimasa akan datang, jika sejak remaja sudah kecanduan narkoba. Padahal mereka adalah tongkat estafet bangsa selanjutnya yang sangat diharapkan.

Memang secara total angkanya masih dibawah 3 persen. Pun begitu kalau tidak segera diatasi dengan cepat, maka bonus demografi yang berisi anak-anak muda akan dilibas oleh narkoba.

Syukur, BNN Kota Banda Aceh gesit membangun pertanahan, menangkis bahaya narkoba dengan membuat berbagai program positif dan produktif, sebagai benteng pencegahan narkotika dikalangan remaja.

(Peserta mengikuti kegiatan dengan serius bersama fasilitator)
(Peserta mengikuti kegiatan dengan serius bersama fasilitator)

Anak-anak remaja harus diselamatkan dari incaran bandar narkoba yang membidik mereka. Remaja dijadikan pasar potensial jangka panjang yang sangat menguntungkan. Karena itu remaja menjadi target utama.

Apalagi secara psikologis, emosi remaja masih labil dan gampang dipengaruhi. Ditambah lagi bila mereka sedang mengalami masalah atau mempunyai beban hidup yang tidak seharusnya mereka pikul, misalnya broken home.

Kondisi buruk itu kemudian menjadi peluang yang dimanfaatkan oleh bandar/pengedar untuk menawarkan solusi semu yang dibungkus dengan kesenangan lalu menyodorkan zat adiktif atau obat terlarang tersebut.


Nah, problematika diatas dibahas oleh instruktur dan narasumber yang diundang BNN Kota Banda Aceh pada kegiatan Dialog Interaktif Remaja program Pembentukan Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika Tahun 2021.

Kegiatan ini memfokuskan pada aspek pengembangan potensi remaja untuk menjadi pribadi yang bersih dari narkoba, sekaligus sebagai pelopor kampanye anti narkoba dikalangan remaja terutama teman-teman disekitar mereka.

Tujuan yang ingin dicapai pastinya anak-anak agar mampu membentengi diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan mereka kedalam lubang narkoba.

Dengan diberikan pengetahuan yang komprehensif tentang narkoba, mereka menjadi mengerti apa efek yang timbul bila nekat coba-coba mengkonsumsi barang tersebut.

(Dialogis Santai bersama pemateri)
(Dialogis Santai bersama pemateri)

Melalui dialog interaktif antar peserta, dengan pemateri, narasumber, dan akademisi, peserta kegiatan ini mendapatkan begitu banyak informasi dan pengetahuan seputar narkotika dan kehidupan remaja.

Disini mereka ditanamkan nilai-nilai kedisiplinan untuk menjaga kesehatan, pola hidup sehat dan bersih, serta taat beribadah,

Saya sebagai orang tua salah peserta pada kegiatan ini merasa sangat senang dan support. Ini kegiatan yang patut untuk dikembangkan dalam skala yang lebih luas.

Dengan diberikan literasi narkoba dan aspek hukum kepada anak-anak, mereka menjadi mengerti mengapa zat berbahaya itu tidak boleh disentuh apalagi dikonsumsi. Selain merusak kesehatan, menggunakan narkoba juga bisa terancam dipenjara.

(Foto bersama setelah sesi)
(Foto bersama setelah sesi)

Selain materi inti tentang narkoba, peserta juga diberikan pelatihan softskill, misalnya public speaking, menciptakan karakter tangguh melawan narkoba, dan bagaimana menjadi pribadi yang menarik.

BNN Kota Banda Aceh mengundang pembicara dan fasilitator untuk mencapai tujuan program. Skedulnya pun terjadwal sangat teratur dengan pertemuan seminggu sekali (tatap muka) selama 10 kali meeting dengan tetap mengikuti prokes.

Semoga kegiatan positif ini berlangsung dengan lancar dan hingga selesai dapat menghasilkan hal-hal yang sangat bermanfaat untuk menunjang remaja menjauhi narkoba. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun