Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasih Sayang yang Tulus

23 Agustus 2021   08:19 Diperbarui: 25 Agustus 2021   08:20 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Ilustrasi Freepik)

Rasullullah menyuruh setiap orang tua menunjukkan ekspresi kasih sayang mereka kepada anak, seperti mencium, memeluk, merangkul, mengusap rambut, dan bercanda sekedarnya.

Pola mendidik demikian dicontohkan oleh Rasulullah Saw terhadap anaknya, cucunya, atau anak-anak yang lain. Beliau tidak segan mencium, memeluk, dan merangkul anak-anak, meskipun dihadapan orang ramai sekalipun.

Mendidik anak dengan cara menjadikan mereka sebagai teman akan memudahkan orang untuk lebih dekat secara fisik dengan mereka. Sambil bercanda dan bersuka ria suasana keakraban pun akan terbangun.

Disela-sela itu orang tua bisa memasukkan unsur-unsur kasih sayang yang bersentuhan dengan mereka. Baik secara verbal maupun nonverbal. Sebagai dicontohkan Nabi Muhammad Saw bersama cucunya dan anak-anak yang lain.

Bahkan Rasulullah ikut bermain bersama dengan cucunya sayyidina Husein dan Hasan. Begitu pula dengan istrinya Siti Aisyah Rasulullah pun sering bercanda menyenangkan hati Aisyah.

Kedekatan secara fisik ini memberi pengaruh besar terhadap kualitas kasih sayang antara orang tua dengan anak-anak. Dengan menjadikan mereka teman bermain, mengobrol, dan bercanda ria akan semakin mendekatkan perasaan pula.

Kedekatan non fisik atau terhubung dekat dengan anak-anak itu penting artinya untuk membangun hubungan emosional. Ada tali kasih yang tersambung meski terkadang secara fisik agak berjauhan.

Hubungan emosional atau jalinan perasaan wajib diperhatikan oleh setiap orang tua, apalagi mereka yang sibuk diluar dengan intensitas pekerjaan tinggi yang terkadang hampir tidak punya waktu banyak untuk anak-anak/keluarga.

Dengan keberadaan yang saling berjauhan secara fisik, maka akan berpeluang semakin terlupakan dari hati anak-anak apalagi bila hubungan secara perasaan tidak kuat. Konon jika ketemuan seminggu sekali. Bisa-bisa mereka lupa sama orang tuanya.

Ada istilah lain yang mungkin familiar disebut terhadap konteks diatas dalam kehidupan berkeluarga yakni quality time. Orang tua perlu mengoptimalkan waktu yang sedikit tetapi dengan kualitas hubungan yang mendalam bersama anak-anak dan keluarga.

Nah dari sinilah bermula kasih sayang tulus akan lahir. Orang tua dan anak akan berada pada sebuah hubungan yang tidak lagi melihat status dan hanya kewajiban semata. Tetapi sudah pada taraf saling membutuhkan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun