Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Memotret Usaha Rumahan dengan "Business Model Canvas"

9 Agustus 2021   07:27 Diperbarui: 13 Agustus 2021   15:56 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Felipe Furtado/Unsplash)

Dengan menggambarkan bisnis melalui BMC Anda akan melihat bagaimana ide bisnis Anda bekerja dan memberikan hasil.

BMC memungkinkan Anda untuk merancang sebuah bisnis yang bekerja secara mekanik mulai dari bagaimana menciptakan nilai (nilai) yang dibutuhkan pasar hingga model bisnis yang dijalankan.

Kata kunci keberhasilan sebuah bisnis yaitu memiliki nilai yang unik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar.

Makanya ide bisnis yang ditemukan harus berada dalam koridor tersebut. Jika itu sudah dapat, maka selanjutnya tinggal bagaimana mengekspresikan menjadi realita.

Mungkin sebagian pembaca di sini sudah sangat familiar dengan Business Model Canvas yang memang saat ini sudah banyak digunakan oleh industri dan diajarkan pada perguruan tinggi dan dalam pelatihan-pelatihan bisnis.

Namun sekedar untuk me-refresh penulis bagi informasi kembali tentang konsep BMC.

BMC adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk membantu business owner untuk menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh start up lebih maksimal.

Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.

Business Model Canvas ini sendiri bisa diterapkan oleh semua jenis bisnis start up tanpa terbatas sektor usaha.

Elemen Business Model Canvas

(Kaleidico/Unsplash)
(Kaleidico/Unsplash)

Terdapat 9 elemen dalam Business Model Canvas yang perlu dipelajari oleh tim agar dapat melihat bisnisnya lebih dekat sekalipun belum beroperasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun