Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib untuk Pemimpin

31 Maret 2020   12:49 Diperbarui: 31 Maret 2020   12:52 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah pesan beliau

Pertama; hendaknya memilih jalan agar selalu pada jalur kebenaran sambil meninggalkan jalan keburukan agar sampai pada tujuan mulia.

Kedua; hendaknya mengutamakan kemuliaan manusia dan sambil memperkuat ketulusan dan ketauhidan untuk memenuhi hak-hak manusia. Apalagi hak-hak sesama muslim dan fakir miskin serta anak yatim.

Ketiga; memprioritaskan kepentingan umat atau orang banyak. Pemimpin harus mengutamakan dan menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan lainnya.

Keempat; memperjuangkan aspirasi umat/masyarakat secara bersama-sama dalam setiap kebijakan.

Pesan bijaksana Sayyidina Ali bin Abi Thalib kepada pemimpin atau menauladani beliau dalam kapasitas pemimpin sarat dengan ilmu.

Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap calon pemimpin untuk belajar lebih dahulu sebelum memutuskan diri menjadi seorang pemimpin.

Adakalanya seseorang memang dia cocok sebagai orang yang dipimpin. Begitu pula dengan orang lain mungkin lebih berbakat menjadi pemimpin. Jadi kita harus menyadari hal itu sebelum menerima amanah memimpin.

Dalam kita shahih Imam Bukhari dan Muslim banyak dipaparkan tentang anjuran dan perintah Rasulullah Saw kewajiban menuntut ilmu bukan hanya bagi pemimpin tetapi bagi setiap muslim.

"Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap individu muslim," begitu bunyi salah satu sabda beliau terkait perintah belajar dan menuntut ilmu.

Apalagi dunia hari ini semakin berkembang. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memaksa agar setiap pemimpin untuk belajar agar rakyat yang dipimpinnya tidak mengalami kebodohan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun