Inilah pesan beliau
Pertama; hendaknya memilih jalan agar selalu pada jalur kebenaran sambil meninggalkan jalan keburukan agar sampai pada tujuan mulia.
Kedua; hendaknya mengutamakan kemuliaan manusia dan sambil memperkuat ketulusan dan ketauhidan untuk memenuhi hak-hak manusia. Apalagi hak-hak sesama muslim dan fakir miskin serta anak yatim.
Ketiga; memprioritaskan kepentingan umat atau orang banyak. Pemimpin harus mengutamakan dan menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan lainnya.
Keempat; memperjuangkan aspirasi umat/masyarakat secara bersama-sama dalam setiap kebijakan.
Pesan bijaksana Sayyidina Ali bin Abi Thalib kepada pemimpin atau menauladani beliau dalam kapasitas pemimpin sarat dengan ilmu.
Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap calon pemimpin untuk belajar lebih dahulu sebelum memutuskan diri menjadi seorang pemimpin.
Adakalanya seseorang memang dia cocok sebagai orang yang dipimpin. Begitu pula dengan orang lain mungkin lebih berbakat menjadi pemimpin. Jadi kita harus menyadari hal itu sebelum menerima amanah memimpin.
Dalam kita shahih Imam Bukhari dan Muslim banyak dipaparkan tentang anjuran dan perintah Rasulullah Saw kewajiban menuntut ilmu bukan hanya bagi pemimpin tetapi bagi setiap muslim.
"Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap individu muslim," begitu bunyi salah satu sabda beliau terkait perintah belajar dan menuntut ilmu.
Apalagi dunia hari ini semakin berkembang. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memaksa agar setiap pemimpin untuk belajar agar rakyat yang dipimpinnya tidak mengalami kebodohan.