Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percuma Sekolah Diliburkan Jika Bandara Masih Saja Dibuka

16 Maret 2020   17:02 Diperbarui: 16 Maret 2020   17:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah pemerintah menetapkan libur sekolah selama 14 hari terhitung sejak Senin 16/03/2020 disambut suka cita oleh masyarakat yang kuatir dengan virus corona.

Kebijakan tersebut ditengarai untuk mengantisipasi makin merebaknya penyebaran Virus Corona di Aceh, sekolah-sekolah di Aceh mulai Senin (16/3/2020) akan diliburkan, dan proses belajar dilakukan di rumah.

Plt Gubernur Nova Iriansyah menyatakan Pemerintah Aceh merespon sangat cepat upaya pencegahan penyebaran virus dan penanganan akibat virus yang sangat cepat penyebarannya.

Namun lain halnya dengan sebagian masyarakat Aceh yang berdomisili di daerah justru tidak memahami mengapa sekolah diliburkan.

Kebingungan masyarakat terutama di pelosok-pelosok desa yang tidak memperoleh informasi lebih detail terkait maksud dan tujuan libur ini telah menimbulkan banyak pertanyaan. Terlebih tentang apa itu corona.

Kondisi ini menandakan bahwa pengetahuan masyarakat tentang virus baru ini masih rendah. Bahkan boleh jadi pula, yang mengetahui virus ini secara lebih ilmiah hanya sekelompok kecil orang saja.

Oleh karena pemerintah dan seluruh stakeholder termasuk didalamnya perguruan tinggi perlu bergera lebih aktif membagikan informasi kepada khalayak agar pemahaman masyarakat semakin meningkat.

Bila tidak maka tindakan meliburkan sekolah, meliburkan kantor, dan menutup kampus hanya akan sia-sia saja. Disebabkan ketidakpahaman masyarakat sehingga metode ini tidak berjalan efektif. Justru hari libur malah jadi liburan. Artinya orang-orang tetap tidak mengindahkan himbauan pemerintah.

Bahkan juga ada orang yang ngeyel atau menganggap remeh kebijakan lockdown corona. Mereka merasa tidak perlu meliburkan karyawannya atau pekerja dengan alasan lebih penting bekerja sembari menjaga kesehatan diri sendiri.

Bila semua orang sudah mengerti dengan baik mengapa tindakan lockdown ini dilakukan, saya rasa dukungan publik secara lebih luas akan diperoleh. Dengan catatan pemerintah pun konsisten dan terus mengedukasi masyarakat.

Selain kebijakan lockdown dengan ruang lingkup kecil seperti meliburkan sekolah, kampus, kantor, dan himbauan menjauhi keramaian. Dalam lingkup yang lebih besar  penutupan bandara pun wajib dilakukan.

Artinya orang yang dari luar daerah yang sudah mewabah dicegah agar tidak masuk ke daerah yang masih bersih dari virus corona dan begitu juga sebaliknya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun