Tak terkecuali untuk kepentingan kehidupan pribadinya bahkan untuk kepentingan yang lebih luas yaitu sebagai aset nasional.
Oleh karena itu kamu yang ingin memilih bangku kuliah, maka pikirkan secara matang dengan cara pandang yang lurus. Berikan penilaian yang mendalam terhadap motivasi utama kalian kuliah. Mengapa kuliah itu menjadi alasan kalian saat ini dan apa manfaatnya buat nanti?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu harus lebih kamu jawab secara mantap. Baru setelah itu memilih perguruan tinggi yang tepat sesuai dengan visi kamu kedepan.
Tidak masalah apakah itu kampus negeri atau swasta. Sebab status tersebut hanya sekedar untuk menampakkan kepemilikan saja. Artinya yang menjamin kualitas bukanlah apakah itu kampus pemerintah atau milik swasta. Kedua-duanya bisa memilki potensi maju atu mundur.
Hal terpenting yang kalian harus catat yaitu pilihlah kampus yang menawarkan keahlian dan keterampilan (skill), seperti pendidikan vokasi. Jenis pendidikan ini telah terbukti sangat membantu lulusan dalam mendapatkan kerja juga berwirausaha.
Mengapa keterampilan itu sangat penting?
Tidak ada yang menolak bahkan saya meyakini hampir semua kita setuju bahwa tujuan kuliah pasti setelah itu ingin mendapatkan kerja. Betul?
Sangat jarang apalagi orang tua dalam menyekolahkan anak-anak mereka bertujuan hanya sekedar untuk mendapatkan ijazah atau gelar. Bila setelah itu menganggur.
Pastinya mereka mengharapkan bekal pendidikan yang telah diterima dapat membuat masa depan anak-anaknya lebih cerah. Mudah dapat kerja, kerja yang halal, dan bisa hidup mandiri. Setuju?
Oleh sebab itu ubahlah pemikiran bahwa kuliah itu hanya proses melewati waktu tanpa makna. Cara berpikir seperti sudah tidak sesuai lagi dengan jaman. Kalian mesti memperoleh banyak hal dari bangku kuliah.
Nah, sejak sekarang buatlah semacam daftar kampus yang akan menjadi target kalian. Semoga dunia kampus yang nanti kalian jalani benar-benar sesuai dengan passion dan karakter kalian. Ini penting karena menyangkut motivasi dan daya tahan dalam menghadapi tantangan dunia akademik nantinya. (*)