Indonesia negara kaya. Namun aneh jumlah rakyat miskinnya banyak. Lalu yang dibilang Indonesia negara apa sih? Apa kaya dengan jumlah rakyat miskin? Barangkali benar maksud seperti itu ya.
Menurut data BPS jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang atau sekitar 9,82% dari total penduduk.
Secara regional, jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa mencapai 12,74 juta jiwa atau separuh total penduduk miskin di tanah air.
Secara rinci provinsi tersebut adalah Jawa Timur dengan jumlah penduduk miskin 4,11 juta jiwa, Jawa Tengah 3,74 juta jiwa, dan Jawa Barat 3,4 juta jiwa.
Bila dibandingkan dengan Aceh, maka jumlah penduduk miskin di provinsi paling barat Indonesia tidak seberapa. Meskipun secara persentase tingkat kemiskinan Aceh masih lebih tinggi dari nasional.
Maka untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya dengan menyiapkan program-program pengaman sosial. Salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH).
Menurut pemerintah program PKH efektif menekan angka kemiskinan. Menteri Sosial RI bahkan menyebut jumlah PKH yang sudah mandiri sudah cukup banyak. Pasalnya tingkat perekonomiannya sudah meningkat, sehingga tidak perlu lagi dapat bantuan sosial.
Sehingga Pemerintah Jokowi-Ma'ruf pada APBN 2020 telah menyiapkan anggaran untuk program keluarga harapan (PKH) sebanyak jatah 10 juta keluarga. Luar biasa bukan?
Namun yang menarik di tahun 2020 yaitu penerima program PKH harus rela ditempeli striker "Keluarga Miskin" pada dinding atau depan rumahnya. Keren ya?
Langkah yang diterapkan oleh pemerintah dengan melabeling "Keluarga Miskin" bertujuan untuk menertipkan para penerima PKH yang sebenarnya tidak berhak. Sehingga mereka dipermalukan dengan cara seperti itu.
Bahkan stiker bertuliskan "keluarga miskin" tersebut memiliki tiga jenis warna yaitu dengan pilihan warna merah, hijau, serta kuning. Masing-masing tentu sesuai dengan kategori menurut peraturan menteri sosial.