Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilih Mana, Jujur atau Bohong?

18 Agustus 2019   18:07 Diperbarui: 18 Agustus 2019   18:20 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kita sebagai masyarakat pun sudah menanggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa pula. Konkritnya, kejujuran sudah ditransaksikan dengan sesuatu yang bersifat materi.

Sifat bohong atau dusta bentuknya sangat abstrak. Ia tidak berwujud dan hanya dapat dirasakan oleh hati-hati yang bersih saja. Karena sangat abstrak, maka penyakit berbohong dapat menyerang siapa saja. Penyakit bohong bisa mengidap pada anak-anak dan orang dewasa. Bahkan segala usia.

Apalagi bila sejak dini perilaku jujur tidak pernah ditanamkan oleh orang tua mereka dalam lingkungan keluarga atau guru di sekolah maka ketika menginjak dewasa, sikap berbohong itu dapat dengan mudah dilakukannya bahkan dalam lingkungan masyarakat.

Menurut psikolog Agustine Dwiputri diperlukan kesinambungan penanaman nilai antara rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat agar nilai--nilai moral bisa terus berkembang. Meski demikian, di dalam keluarga pengasuhan yang dilakukan orangtua sebagai pendidik utama akan memberikan dampak yang paling kuat untuk terwujudnya nilai tersebut pada kehidupan anak selanjutnya.

Linda K Popov dkk dalam buku The Family Virtues Guide (1997), menjadi jujur adalah tampil tulus, terbuka, dapat dipercaya, dan menyampaikan kebenaran. Orang yang jujur dapat diandalkan untuk tidak berdusta, menipu, atau mencuri. Jika dia mengatakan suka pada kita, kita paham bahwa dia benar-benar menyukai kita, bukan hanya karena untuk mendapatkan sesuatu atau sekadar berpura-pura.

Mana kala pendidikan paling dasar dalam pembentukan karakter jujur gagal dilakukan dalam lingkungan rumah tangga, maka ancaman paling besar akan munculnya berikutnya dalam lingkungan masyarakat. Ekosistem jujur tidak berhasil diciptakan pada skup yang paling kecil maka pada ruang lingkup yang paling besar akan mewarnai perilaku itu sendiri.

Kejujuran adalah landasan dari kepercayaan yang akan menentukan hubungan seseorang dengan orang lain. Jadi, ketika seseorang berdusta, menipu, atau mencuri, orang di sekelilingnya tidak bisa percaya padanya. Pepatah yang berbunyi "Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya", banyak terbukti dalam kehidupan masyarakat kita atau pada lingkungan kerja.

Kegagalan membangun budaya jujur dalam lingkungan kerja berarti pada saat yang sama budaya berbohong sedang dijalankan atau tanpa disadari kebiasaan berbohong sedang berlangsung. Tingkat bahaya budaya bohong yang berlaku dalam dunia kerja lebih tinggi daya rusak dan jelajah dampak kerusakan moralnya dibandingkan bila hal itu berlaku pada lingkup pribadi atau grup kecil, walaupun keduanya sama-sama merusak.

Kebohongan dengan memalsukan kebenaran dalam sistem kerja adalah tindakan kebohongan yang sangat berbahaya. Kebohongan semacam itu akan merusak kepercayaan dan merenggangkan hubungan antar stakeholder. Ini bisa menimbulkan kehancuran yang mungkin melibatkan banyak orang.

Sehingga muncul lah istilah Corporate Culture yang dikembangkan dalam sebuah organisasi dalam rangka membangun sistem makna yang dianut bersama oleh seluruh pengikut menjadi karakteristik khas setiap organisasi. Budaya organisasi senantiasa membangun hal-hal yang bersifat positif dan bernilai moral tinggi. Termasuk nilai-nilai kejujuran dan lain-lain. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi agar sistem dibangun atas dasar kejujuran bukan kebohongan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun