Oleh karena itu jangan selalu kita melihat pada orang yang menyampaikan, tapi lihat juga apa subtansi yang diutarakan.
Namun hanya satu kesalahan firaun, ia mengaku dirinya Tuhan.
Walaupun demikian, apakah firaun dapat disamakan dengan Jokowi? No, beda dan jauh sekali bedanya antara mereka berdua. Dan pastinya di dunia ini tidak ada yang sama persis antara siapapun. Sehingga munculnya gambar editan itu tidak perlu ditanggapi.
Inikan seperti menyamakan seseorang dengan tokoh tertentu. Dan sepanjang tokoh itu adalah manusia apalagi selevel firaun yang sangat besar pengaruh kekuasaannya maka saya rasa tidak ada yang salah. Kecuali bila presiden disamakan dengan hewan atau binatang, nah itu yang penghinaan.
Tetapi hasil pemeriksaan sementara oleh Kepolisian Blitar, Ida (pemilik akun Aida Konveksi) telah mengakui bahwa postingan bernada penghinaan terhadap Presiden Jokowi itu memang benar dibuat olehnya. Namun ia mengaku hanya membagikan ulang gambar tersebut.
Sebagaimana dilansir media dotcom Jawa Timur jaringan ternyata suami pelaku yang belum diketahui identitasnya itu bekerja sebagai staf di KPU Blitar. Namun belum diketahui apakah ada motiv lain dibalik penyebaran foto mirip Presiden Jokowi yang dianggap menghina lambang negara tersebut.
Jalan yang terbaik memang harus hati-hati dan bijak dalam membagikan sebuah pesan atau gambar di ruang publik. Sehingga dugaan penghinaan dan sejenisnya dapat dihindari.Â
So, apapun, setiap orang harus bertanggung jawab terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan seperti halnya Anjing yang masuk masjid. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H