Sumber penghasilan
Ada pepatah yang berkata, "jika seseorang tidak bekerja, janganlah ia diberi makan." Yang menjadi pertanyaan, pekerjaan seperti apa yang seharusnya dilakukan? Kita harus menyadari alasan mengapa kita harus bekerja dan pekerjaan apa yang sebaiknya dilakukan.
Dengan demikian kita dapat bekerja dengan baik dan menikmati pekerjaan dan hasilnya dengan baik pula. Penghasilan yang halal meski hasilnya tidak besar akan lebih mensejahterakan dibandingkan dengan pekerjaan yang tidak halal namun penghasilannya besar. Karena itu kita patut memperhatikan sumber penghasilan dengan seksama demi kebaikan.
Ada sebuah kisah inspiratif yang terjadi sekitar tahun 2005, seorang pria asal Indonesia bernama Rudi Suparto terbang ke AS demi mencari uang lebih. Namun ternyata, mantan sales manager ini tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik selain menjadi tukang cuci piring di sebuah restoran.
Awal kehidupannya di AS terbilang tidak mudah bagi pria kelahiran Surabaya ini. Ia sebenarnya tidak bisa berbahasa Inggris. Alhasil, hanya tukang cuci piringlah yang bisa dijadikannya sebagai jalan untuk penghidupannya. Â Sebelumnya, ia tidak pernah memegang sampah dan kotoran makanan.
Namun ia pantang menyerah justru ia menjadikan keadaan dan pengalamannya sebagai tukang cuci tersebut sebagai bahan pelajaran hingga ia mengetahui cara memasak dan seluk beluk restoran.
Ketekunan dan kegigihannya selama beberapa tahun tersebut akhirnya menghasilkan sebuah restoran cepat saji miliknya sendiri. Restoran ini terletak kawasan paling ramai di AS.
Pencapaian Rudi ini membuktikan bahwa kerja keras di bidang apapun bila ditekuni dengan niat baik, maka dapat membuahkan kesuksesan yang manis.
Rencanakan anggaran sesuai kondisi keuangan
"Kerja keraslah pada masa mudamu, maka pada masa tuanmu akan tenang. Tetapi jika kamu tenang-tenang saja pada masa mudamu, maka pada masa tuamu akan berjerih lelah". Nasehat seorang motivator.
Prinsip ini berlaku pada hal keuangan. Jika kita sejak muda sudah terbiasa untuk merencanakan keuangan dengan baik, maka pada masa tua nantinya, kita tidak akan kewalahan. Kita perlu membiasakan diri membuat perencanaan anggaran pribadi dengan kondisi keuangan kita. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.
Efisien dalam mengelola
Mendapatkan uang hasil jerih payah adalah saat yang paling dinanti oleh orang yang bekerja, khususnya mereka yang baru mulai bekerja. Setelah bekerja keras, saatnya menikmati hasil.
Namun, jika tidak dikelola dengan baik, uang hasil kerja keras tersebut dapat terbuang begitu saja (sia-sia). Kita perlu mempelajari dampak dan resiko dari pengelolaan keuangan, agar kita bijak dalam mengelola uang kita.