Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bergembiralah, Namun Jangan Seperti Lebarannya Qarun dan Abu Lahab

4 Juni 2019   11:14 Diperbarui: 4 Juni 2019   11:30 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lebaran (shutterstock)

Dari hadits tersebut, telah jelaslah bahwa salah satu sunnah Nabi Muhammad sebelum salat idul fitri adalah memakai pakaian terbaik dan wewangian. Dengan begitu kita akan terlihat lebih bersih, harum, dan menyenangkan.

Perkara lainnya yang perlu diperhatikan oleh kaum muslimin saat sebelum menuju tempat shalat adalah hendaknya mereka makan terlebih dahulu walau hanya sedikit atau satu biji kurma.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia shalat dulu." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad).

Setelah tiba ditempat shalat maka khusuklah bertakbir mengesakan Allah Subhanahu Wata'aala dengan penuh keimanan. Tertiblah dalam saf-saf shalat serta dapat mendengarkan rukun dua al khutbah saat khatib di atas mimbar.

Para jamaah sangat tidak dianjurkan untuk lalai dengan yang lainnya saat khutbah berlangsung karena dapat membuat shalat idul fitri yang dijalankan tidak sah. Mungkin kita sering melihat beberapa jamaah yang asik dengan smartphone bahkan main game saat khutbah berlangsung. Perbuatan ini tidak dibenarkan dan akibatnya shalat tidak sah.

Setelah proses shalat selesai dilaksanakan. Biasanya kaum muslimin melakukan berbagai kegiatan lainnya yang bersifat sosial atau hubungan antar manusia. Menjalin silaturrahim dan menyambung kembali tali persaudaraan yang terputus dengan sesama merupakan ajaran yang wajib dijalankan bila puasa mereka ingin diterima oleh Allah.

Berkunjunglah ke rumah orang tua lalu minta maaf atas segala dosa-dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan pada mereka agar kita benar-benar terbebas dari sifat durhaka kepada orang yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Berilah mereka pakaian baru, uang, dan apa saja yang kita mampu agar mereka bahagia dan senang.

Bila kedua orangtua kita sudah tiada maka berziarahlah ke makam mereka dan doakan agar mereka mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu Wata'aala. Bersihkan kuburan mereka dari ilalang atau rumput yang menutupi makam, lalu tanamkan bunga-bunga nan harum diatas pusara mereka.

Bagi mereka yang diperantauan barangkali tidak mempunyai kemampuan untuk pulang menjenguk orang tuanya, mungkin karena biaya tiket yang mahal atau sulitnya mendapatkan uang di negeri orang. Jangan bersedih hati, ucapkan selamat lebaran dan mohon ampun dengan menelpon mereka atau melalui tetangga kita. Intinya orang tua kita adalah paling utama dan pertama kita kunjungi saat idul fitri tiba.

Orang tua kita yang dimaksud termasuk kedua mertua kita. Sebab tidak perbedaan dalam melayani mereka. Kita mesti berlaku adil baik kepada orang tua kandung kita maupun mertua. Karena ibu dari suami juga ibu kita begitu sebaliknya.

Dan yang lebih penting kemudian adalah kita tetap bisa menjaga amal-amal kita selama ramadan meskipun kita dalam suasana bergembira ria pada hari lebaran. Jangan sekali-sekali kita lupa bahwa apa yang dilarang oleh Allah agar senantiasa dipatuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun