Mendengar hasil analisis dokter seperti itu tentu saja pihak keluarga kaget bukan kepalang. Istri saya yang pertamalah paling shock mendapati kabar bahwa ibunya ternyata sudah lama mengidap kanker rahim. Yang selama ini dikira kotoran yang merembes dari alat reproduksinya hanya haid orang tua yang menjelang menopause.
Inilah pengalaman buruk betapa pemeriksaan dini penyakit kanker sangat jarang dilakukan oleh warga masyarakat. Bukan hanya tidak terbiasa melakukan chek up kesehatan, termasuk pihak penyelenggara kesehatan milik pemerintah pun jarang melakukan sosialisasi tentang bahayanya penyakit kanker itu.
Ke depan pemerintah terutama kementerian kesehatan, kementerian yang menangani bidang pangan, BPJS, dan organisasi peduli kanker agar bersama-sama secara masif, fokus, dan serius untuk melakukan terobosan agar secara cepat dapat menurunkan jumlah kasus kanker di Indonesia sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mencegah kanker melalui pola hidup dan pola makan sehat.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (Infodatin) memaparkan, ada banyak penyebab kanker, di antaranya faktor genetik, faktor karsinogen, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis. Juga faktor perilaku/gaya hidup seperti merokok, pola makan yang tidak sehat dan dominasi makanan cepat saji, konsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H