Mengapa kita perlu bersyukur? Prof. Dr. Syahrial Abbas, MA mengawali tausiyahnya dengan sebuah pertanyaan yang beliau lontarkan kehadapan jamaah shalat tarawih Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, tadi malam, Jumat (24/05/2019).
Mantan Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh tersebut kemudian memberikan jawaban, bahwa karena kita malam hari ini masih diberikan kekuatan, kesempatan, dan kesehatan, sehingga dengannya kita dapat melakukan segala perintah Allah Subhanahu Wata'aala.
Menurut Syahrial Abbas manusia sering lupa akan nikmat yang telah Allah karuniakan kepadanya. Kita lupa bahwa nikmat kesehatan merupakan satu nikmat yang luar biasa. Sehat badan, sehat pikiran, dan masih diberikan kekuatan fisik yang bagus. Semua itu merupakan anugerah Allah yang tiada bandingannya.
Kemudian beliau melanjutkan, lalu kapan kita baru menyadari bahwa nikmat kesehatan itu sangat bernilai? Mana kala kita telah sakit, atau ketika makan makanan namun kita tidak mampu mengunyah lagi dengan sempurna, sehingga memakan daging yang lezat sekalipun tidak terasa nikmatnya bahkan tidak dapat lagi kita makan.
Maka saat itulah kita baru sadar ternyata nikmat sehat sangat bernilai apalagi ketika kita mengalami sakit, barulah kita merasa bahwa sehat itu sungguh sangat berarti. Karena itu seyogyanya kita bersyukur kepada Allah karena sampai detik ini kita masih sehat-sehat saja.
Karena kata Allah dalam Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya "sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S.Ibrahim 14:7)
Dengan demikian manusia harus menjadi hamba yang pandai bersyukur agar nikmat yang sudah diperoleh dapat ditambah oleh Allah Subhanahu Wata'aala.
Ada tiga hal yang harus dilakukan manusia ketika menerima nikmat Allah agar ia dipandang sebagai hamba yang bersyukur kepada-Nya yakni:
Pertama: secara batiniah ia harus mengakui telah menerima nikmat dari Allah. Didalam hati terdalam seseorang harus tertanam pemahaman bahwa semua anugerah ini adalah datangnya dari Allah.
Kedua: secara lahiriah ia mengucapkan syukur atas nikmat itu. Mengucap syukur bukan hanya mengatakan 'alhamdulillah' saja tapi perlu dibarengi dengan menjaga nikmat tersebut agar tidak bermaksiat kepada Allah.