Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Adat dan Resam Kenduri Ramadan di Aceh

22 Mei 2019   00:03 Diperbarui: 22 Mei 2019   11:53 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga duduk lesehan atas tikar yang digelar di halaman Masjid Babul Maghfirah menunggu saat berbuka puasa/Dokumentasi pribadi

Panitia sedang membagikan kuah belangong kepada setiap warga yang mendapatkan kupon jatah ambil kuah/Dokumentasi pribadi
Panitia sedang membagikan kuah belangong kepada setiap warga yang mendapatkan kupon jatah ambil kuah/Dokumentasi pribadi
Menyambut para tamu, pihak panitia sudah menyiapkan segala kebutuhan, misalnya plot tempat masing-masing rombongan yang sudah ditentukan, hidangan jatah kenduri dari warga desa penyelenggara kenduri, tempat parkir tamu, dan pelayanan semaksimal mungkin yang dapat diberikan oleh panitia untuk "peu mulia jamee."

Begitu saat berbuka puasa dimulai seluruh warga baik tuan rumah maupun para undangan duduk bersama diatas tikar yang digelar di halaman masjid makan bersama menyantap hidangan kenduri. Suasana kebersamaan sangat terasa dalam acara kenduri seperti ini.

Ketua Panitia Masjid Babul Maghfirah, Amiruddin, SE dan Ketua BKM Masjid Babul Maghfirah, Ustaz Wirzaini Usman Al-Mutiarai sedang berbincang sesaat sebelum berbuka puasa bersama pada acara kenduri ramadhan gampong setempat/Dokumentasi pribadi
Ketua Panitia Masjid Babul Maghfirah, Amiruddin, SE dan Ketua BKM Masjid Babul Maghfirah, Ustaz Wirzaini Usman Al-Mutiarai sedang berbincang sesaat sebelum berbuka puasa bersama pada acara kenduri ramadhan gampong setempat/Dokumentasi pribadi
Setelah acara buka puasa bersama usai dilakukan, seluruh warga melaksanakan shalat magrib berjamaah sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Saat pulang terlihat beberapa warga yang juga membawa pulang sedikit kenduri untuk keluarga mereka. Meskipun tidak banyak yang dibawa pulang namun makan makanan kenduri memiliki kebahagiaan tersendiri oleh anggota keluarga mereka di rumah.

Begitulah adat dan resam warga Gampong Tanjung Selamat dalam menyambut dan memperingati 17 Ramadan. Di mana pada hari itu diyakini sebagai hari atau malam diturunkannya Al-Quran oleh Allah Swt kepada Muhammad Rasulullah Sallahu 'Alaihi Wasallam.

Dengan berbagi makanan kepada orang-orang yang berpuasa dengan harapan akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu Wata'aala. Sebagaimana sabda Rasulullah "siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."  HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun