"Mate aneuk meupat jeurat, gadoh adat pat ta mita. Meunan keuh hadih maja neu keubah lei indatu dari jameun awai dilei."
Peribahasa di atas jika dituliskan dalam bahasa Indonesia kira-kira: "mati anak ada makamnya, tetapi hilangnya adat hendak dicari ke mana. Itulah petuah orang tua dari sejak zaman dahulu." begitulah artinya.
Hal itu pula yang menjadi kebiasaan masyarakat Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darusalam, Aceh Besar, melaksanakan kenduri 17 Ramadan di desa setempat, Selasa, 21/05/2019.
Dengan menyembelih 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing, warga Tanjung Selamat secara bersama-sama dan bergotong royong memasak kuah belangong sebagai menu berbuka puasa bersama dengan mengundang warga dari desa-desa tetangga sudah menjadi adat warga setempat.
Jumlah desa atau gampong tetangga yang ikut hadir pada acara buka puasa bersama memperingati Nuzulul Quran sebanyak 15 desa dengan diwakili 10 orang setiap gampongnya. Ke 15 gampong tersebut yaitu: Lampuja, Lam Ujung, Lamduroe, Limpok, Barabung, Tungkop, Tanjung Deah, Lampuuk, Lamtimpeng, Lam Keunung, Sektor Timur, Dusun Utara, Blang Krueng, Rukoh, dan Gampong Lam Gawe.
Selain warga desa tetangga, panitia kenduri ramadan Gampong Tanjung Selamat juga mengundang unsur Muspika diantaranya Camat Darussalam, Kapolsek, dan Koramil. Namun tidak semua undangan dapat hadir karena mereka sudah terlebih dahulu mempunyai agenda sendiri.
Pembagian kuah dilakukan dengan sistem kupon, warga yang mendapatkan kupon dari panitia, maka mereka mendapatkan jatah ambil kuah yang sudah dimasak di belakang Masjid Babul Maghfirah dari bagian dapur. Jatah ambil kuah dibuka sejak pukul 13:00 - 17: 00 Wib.
Kemudian para undangan buka puasa bersama kenduri ramadan mulai berdatangan ke Masjid Babul Maghfirah pada sore hari sekira pukul 17:30. Mereka berdatangan secara serentak dengan para undangan dari desa-desa lainnya.