Menahan lapar, mana cuaca panas, macet, dan sederetan kondisi lainnya yang cepat memicu emosi marah orang yang sedang berpuasa kerap dialami. Namun bagaimanapun sulitnya situasi, orang-orang yang berpuasa mestilah sabar dan mampu menahan amarahnya.
Rasulullah Saw bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri ra, beliau berkata:
"Sesungguhnya marah itu adalah bara api. Barangsiapa di antara kamu sekalian menemukan yang demikian itu, bila ia sedang berdiri maka hendaklah ia duduk, dan bila ia sedang duduk maka hendaklah ia berbaring".
Jauhilah amarah, karena sesungguhnya marah itu menyalakan api di dalam hati manusia. Bukankah kamu melihat salah seorang di antara kamu sekalian ketika ia marah bagaimana kedua matanya itu merah dan urat-urat lehernya tegang? Oleh karena itu apabila salah seorang di antara kamu ada sedikit tanda-tanda yang demikian itu maka hendaklah ia berbaring dan merebahkan badannya.
Begitulah cara yang diajarkan agama untuk mengatasi amarah yang mungkin sering kita alami. Jangan menuruti amarah karena dapat menjerumuskan kita ke dalam situasi yang lebih buruk, bahkan bisa terjadi saling bunuh membunuh. Na'uzubillah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan hal-hal yang terkadang tidak kita harapkan atau bertentangan dengan harapan kita. Maka hendaklah kita tidak langsung panik dan tidak mengontrol emosi kita dengan baik.
Memang emosi setiap orang bisa berbeda-beda, ada orang yang lekas marah tetapi cepat pula hilangnya, dan ini seimbang. Tapi ada juga orang yang lambat marah dan lambat juga hilangnya, namun yang lebih baik adalah lambat marah dan cepat hilangnya. Bahkan jika mampu jangan pernah marah.
Karena orang yang mampu menahan amarahnya padahal dia mampu dan memiliki kesempatan untuk melampiaskan amarahnya tersebut, maka bagi orang yang seperti ini akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah Swt.
Sebagaimana sabda rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al-Bahili ra, beliau berkata:
"Barangsiapa yang menahan amarah padahal dia mampu untuk melampiaskan marahnya itu namun ia tidak melampiaskan maka nanti pada hari kiamat Allah memenuhi hatinya dengan keridhaan".