Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menyoal Quick Count, Lembaga Survei dan Kecurangan Pemilu

21 April 2019   21:59 Diperbarui: 21 April 2019   22:13 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo-Sandi paslon capres 02 | tribunnews.com

Hindari memposting hal-hal yang dapat menimbulkan persoalan hukum, seperti baru-baru ini dilakukan oleh istri seorang artis dan aktor terkenal Andre Taulani. Reinwartia Trygina (Erin Taulany) yang memposting foto sang capres disertai dengan kata-kata yang dianggap menghina. BPN menilai tindakan Erin keterlaluan.

Meskipun tindakan Erin Taulani bukan hanya ia sendiri yang lakukan. Bahkan tidak sedikit pula pendukung 02 yang melakukan hal-hal yang tidak pantas terhadap Jokowi, namun bedanya penghinaan terhadap presiden langsung ditangani Kepolisian RI. Dan banyak yang dijebloskan dalam penjara seperti Jonru.

Sikap yang paling tepat adalah kita menunggu hasil perhitungan suara oleh KPU RI walaupun di KPU sendiri juga banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi. Beberapa kali terjadi kesalahan fatal yang dilakukan oleh KPU dalam mengimput data yang merugikan paslon 02.

Sehingga cara pandang publik terhadap KPU mulai berubah dan masyarakat mulai kurang percaya pada independensi KPU. Lalu tidak dapat dihindari jika ada suara-suara masyarakat yang mengatakan pemilu 2019 penuh kecurangan.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sendiri mengakui pemilu kali ini sangat banyak kecurangan. Laporan yang masuk dari 121.993 TPS, Bawaslu mendapati petugas KPPS di 4.589 tidak netral. Padahal total jumlah TPS sebanyak 809 ribu.

Termasuk Bawaslu juga mencatat sebanyak 6,7 juta pemilih tidak mendapatkan undangan memilih atau formulir C6 yang teridentifikasi sebagai pemilih potensial paslon 02.

BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sendiri mengklaim menemukan 1.261 laporan tindakan kecurangan dalam Pemilu 2019 yang menurut mereka bakal dilaporkan ke Bawaslu.

Namun apapun yang terjadi, kita sebagai rakyat tetap menjaga Indonesia ini sebagai rumah besar kita bersama. Kita mesti merajut kembali persatuan dan kesatuan sebagai sebauh bangsa besar. Terlalu murah harganya negara ini kita hancurkan karena kepentingan kekuasaan sesaat.

Tugas besar kita bersama untuk menyatukan bangsa yang terpecah belah, terkotak-kotak dalam dua kubu besar yang saling mengintai, mencari-cari kesalahan dan saling menjatuhkan satu sama lain yang akhirnya membuat bangsa ini lemah karena tercerai berai.

Adapun kepada penyelenggara pemilu tentu saja wajib menjaga amanah rakyat dengan baik, tidak boleh ada kecurangan yang disengaja karena ada tekanan dan permintaan pihak-pihak yang ingin memanipulasi "suara Tuhan". Mari kita bekerja secara ikhlas, amanah, dan tuntas. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun