Media ternama Amerika Serikat, Washington Post mengangkat berita ini dengan tajuk "Indonesia to probe warehouse of ballots in Malaysia".
New York Times juga mengangkat berita ini dengan judul yang sama. Judul senada dibuat oleh media Bloomberg, "Indonesia Probes Election Fraud in Malaysia".
Media South China Morning Post juga mengangkatnya dengan judul "Indonesia election: 50,000 votes for Joko Widodo and ally found in diplomatic bags in Malaysia." Dan Media-media Malaysia, seperti The Star, Malay Mail juga memberitakan kasus ini.
Kita tidak ingin menunjuk hidung siapa pihak yang melakukan perbuatan bejat ini. Namun yang kita kritisi adalah lemahnya pengawasan pemilu oleh lembaga negara yang diberikan tanggung jawab untuk menjalankan pemilu beritegritas ternyata gagal dilakukan.
Sangat prihatin, apalagi dengan anggaran pemilu yang mencapai 25 triliun. Ini sangat mengecewakan rakyat Indonesia.
Oleh karena itu pemerintah bersama dengan KPU, Bawaslu, dan aparat keamanan dan dibantu oleh panitia pemungutan suara dapat menjaga amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab. Kalau pun capres petahana ikut serta mestinya dapat menjadikan kualitas pilpres semakin baik, berkualitas, dan beritegritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H