Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Jargon 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' Tidak Menarik Pada Pilpres 2019? Padahal Romahurmuziy Pernah Mengikrarkannya

16 Maret 2019   22:16 Diperbarui: 16 Maret 2019   22:48 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi berbincang dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tempo.co)

BPIP sendiri berfungsi sebagai badan yang merumuskan arah kebijakan dan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada lembaga tinggi negara, kementerian/lembaga, pemerintahan daerah, organisasi sosial politik, dan komponen masyarakat lainnya.

Nah jadi mengapa petahana dan pendukungnya tidak lagi menggunakan jargon 'Saya Indonesia, saya Pancasila' sebagai alat komunikasi kampanye pada pilpres 2019? Sebagaimana halnya pernah digunakan Ahok-Djarot pada pilkada DKI Jakarta. Ataukah pemerintah saat ini tidak cukup yakin untuk mengatakan dirinya telah Pancasilais? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun