Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Tueng Dara Baro" Tradisi Unik di Era Milenial

11 Maret 2019   19:48 Diperbarui: 11 Maret 2019   20:09 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin wanita (dara baro) saat diantar oleh rombongan dara baro ke rumah mertuanya saat adat intat dara baro (antar mempelai wanita), rombongan membawa sirih, kue bawaan, dan menggunakan pakaian adat Pidie lengkap didampingi oleh seorang perempuan. (dokpri)

Setelah beberapa hari, dara baro meminta izin pada mertuanya untuk kembali ke rumah mereka bersama suami. Dan biasanya pada saat mau pulang itu ibu suaminya memberikan kenang-kenangan seperti seperangkat alat masak, seperangkat alat-alat makan dan minum, seekor sapi atau kerbau betina untuk dipelihara, dan beberapa barang perhiasan.

Selanjutnya pasangan suami istri tersebut memulai hidup baru. Dalam saat-saat sebagai pengantin baru, mereka harus berkunjung memperkenalkan diri kepada famili mereka, terutama bila ada sesuatu acara mereka wajib datang.

Pada saat berkunjung itu mereka diberikan uang (teumeutuek) sekedarnya. Kalau berkunjung kepada keluarga pihak suami, maka teumeutuek diberikan kepada dara baro begitu sebaliknya.

Begitulah adat tueng dara baro masyarakat Pidie. Salah satu tradisi yang perlu dilestarikan dan bisa menjadi budaya Indonesia yang dapat dikenalkan kepada generasi muda sebagai generasi penerus. (*)

Cerita Foto

Dara baro saat disambut oleh keluarga mertuanya (ibu pengantin laki-laki) dan dipayungi untuk dituntun ke dalam rumah oleh keluarga (dokpri)
Dara baro saat disambut oleh keluarga mertuanya (ibu pengantin laki-laki) dan dipayungi untuk dituntun ke dalam rumah oleh keluarga (dokpri)
Rombongan dara baro menyerahkan kue peunulang bawaan kepada keluarga pengantin pria. (dokpri)
Rombongan dara baro menyerahkan kue peunulang bawaan kepada keluarga pengantin pria. (dokpri)
Dara baro saat sudah diterima dan dituntun masuk ke dalam rumah mertua
Dara baro saat sudah diterima dan dituntun masuk ke dalam rumah mertua
Dara baro sudah diterima oleh keluarga linto baro dan dituntun oleh ibu atau keluarga dekat linto baro, tradisi ini wujud bahwa keluarga sudah menerima menantu layaknya anak sendiri (dokpri)
Dara baro sudah diterima oleh keluarga linto baro dan dituntun oleh ibu atau keluarga dekat linto baro, tradisi ini wujud bahwa keluarga sudah menerima menantu layaknya anak sendiri (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun