Menjelang tahun ajaran baru, berbagai kesibukan mulai tampak terjadi. Kesibukan karena mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk memasuki sekolah baru, ujian naik kelas, ujian nasional bahkan persiapan tes masuk perguruan tinggi idaman.
Hari-hari ini pihak sekolah terutama yang tingkat SMA/MA/SMK sibuk menggelar Try Out (TO) ujian akhir sekolah berbasis komputer dan pra ujian nasional. Dengan mengoptimalkan laboratorium komputer milik sekolah, mereka mewajibkan seluruh siswa yang duduk di kelas tiga atau kelas XII untuk mengikuti TO.
Terget diadakan kegiatan tersebut tentu saja untuk membekali siswa dalam menguasai teknis saat menjawab soal ujian melalui perangkat komputer secara daring. Dengan membiasakan diri menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), mereka akan semakin percaya diri dan berpengalaman dalam menghadapi ujian yang sebenarnya nanti di bulan April 2019.
Setelah mereka lulus dari sekolah menengah atas, maka tentu saja melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kuliah di perguruan tinggi yang diidam-idamkan merupakan keinginan setiap siswa. Terutama target mereka adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama dan program studi favorit.
Berdasarkan data Ketua Panitia Pusat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Profesor Ravik Karsidi mengatakan jumlah pendaftar SBMPTN tahun 2018 mencapai 817.257 peserta yang terdiri atas 326.137 kelompok ujian Saintek, 341.693 untuk kelompok ujian Soshum, dan sebanyak 149.427 untuk kelompok ujian Campuran. Jumlah tersebut meningkat dari dari tahun 2017.

Kebijakan tersebut terkait pengembangan model dan proses seleksi berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan, fleksibel, efisien, akuntabel, serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.
Menurut Menristekdikti tes masuk PTN tahun 2019 hanya ada satu model tes yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), sedangkan Ujian Tulis Berbasis Kertas (UTBK) ditiadakan atau telah dihapus, sedangkan Ujian Tulis Berbasis Android (UTBA) belum dapat dilaksanakan atau sedang dikembangkan.

Kenali bakat, minat, dan kemampuan
Sebelum memutuskan pilihan terhadap kampus dan program studi yang akan dituju, ada baiknya calon mahasiswa perlu mengenali dirinya. Mengenali diri disini maksudnya adalah PTN/PTS yang dituju sesuai dengan keinginan.
Kemudian dalam memilih jurusan atau program studi, calon mahasiswa disarankan untuk tidak terburu-buru, apalagi ikutan teman-teman. Padahal secara pribadi mereka tidak ingin kuliah di program studi tersebut.
Pilihlah jurusan dengan menyesuaikan dengan bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki. Baik kemampuan akademik dan maupun kemampuan ekonomi orang tua.
Diskusi dengan orang tua
Meskipun Anda memiliki cita-cita sendiri yang tidak sama dengan cita-cita orang tua, tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak memberitahukan cita-cita kamu kepada mereka (ortu). Justru kamu harus lebih banyak berdiskusi dengan orang tua terutama ayah.
Dalam memilih PTN dan jurusan yang sesuai dengan cita-cita kamu, sebaiknya selalu terbuka dengan orang tua. Termasuk kamu harus beritahukan alasan memilih PTN/PTS dan jurusan itu. Hal ini sangat penting agar orang tua memberikan support penuh.
Pilih Perguruan tinggi yang sudah terakreditasi
Status kampus yang dituju sangat penting untuk diperhatikan oleh calon mahasiswa dan orang tua calon mahasiswa. Meskipun tujuan akhir pendidikan adalah untuk memperoleh ilmu dan keterampilan. Namun soal akreditasi juga tidak boleh diabaikan.
Akreditasi sangat diperlukan untuk standar ukuran tentang mutu pendidikan pada suatu lembaga pendidikan perguruan tinggi, dimana setiap perguruan tinggi harus bisa meningkatkan mutu dan daya saing terhadap lulusannya dan dapat menjamin tentang proses belajar mengajar pada perguruan tinggi tersebut.
Bahkan sekarang ini akreditasi telah berubah menjadi satu indikator legalitas sebuah perguruan tinggi. Artinya kampus yang tidak terakreditasi digolongkan sebagai kampus ilegal. Akibatnya ijazah dan lulusan dari PT tersebut tidak diakui oleh negara.
Tersedia sarana dan prasarana
Lalu poin berikutnya yang perlu diperhatikan oleh calon mahasiswa dalam memilih PT dan prgoram studi favorit adalah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT yang dituju. Pastikan bahwa jika PT tersebut menggunakan gedung milik sendiri dalam menyelenggarakan perkuliahan.
Jika itu PTN mungkin hal tersebut relatif lebih mudah. Sangat jarang PTN menggunakan gedung sementara milik pihak ketiga apalagi secara tidak sah.
Namun yang harus menjadi perhatian adalah kampus swasta. Banyak perguruan tinggi swasta yang masih menumpang di gedung-gedung milik orang lain bahkan tidak representatif. Misalnya menyelenggarakan kuliah di bangunan ruko, dan dengan ruang kelas yang disekat sempit-sempit.
Kemudian pastikan pada kampus tersebut juga dilengkapi dengan prasarana penunjang utama, misalnya laboratorium, pustaka, aula, ruang kantor, multimedia, dan dijalankan dengan sistem pelayanan yang baik.
Terdaftar di forlap dikti
Bagi calon mahasiswa yang ingin memperoleh berbagai informasi tentang PT dan program studi pilihan saat ini tergolong sangat mudah. Hanya dengan masuk ke internet, semua data dan informasi apapun mudah ditemukan.
Dengan kamu mengecek data PT melalui forlap.dikti.go.id akan menambah referensi dan menjadi preferensi untuk membuat keputusan yang meyakinkan. Di sini kamu dapat melihat informasi tentang profil program studi, dosen, mahasiswa, dan riwayat tentang PT dan program studi tersebut.
Kurikulum berbasis teknologi
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu aspek proses yang mempengaruhi hasil adalah kurikulum. Pastikan bahwa kurikulum yang diterapkan sudah mengakomodir kebutuhan masa depan. Misalnya kurikulumnya berbasis KKNI dan SKKNI.
Apalagi di era globalisasi ini. Kurikulum yang dijalankan idealnya dapat menjawab tantangan yang akan dihadapi nantinya, baik dalam dunia akademik, dunia kerja, teknologi, dan persaingan dunia. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI