Bukti caleg petahana berkinerja baik pula dapat terlihat pada baik atau tidak baiknya kinerja pihak yang diawasinya, yakni pelaksana pembangunan. Apabila kinerja pemerintah baik, maka didalamnya ada peran caleg petahana dalam melakukan tugas pengawasan. Daya kontrol yang bagus akan melahirkan kinerja yang baik.
Namun bagaimana jika dalam banyak kasus, justru caleg petahana menjadi bagian dari masalah dalam penyimpangan. Misalnya bersekongkol dengan eksekutif dan dengan sengaja merencanakan perbuatan memperkaya diri dan kelompoknya dengan cara melakukan mark up anggaran pembangunan.
Kasus tersebut beberapa kali pernah terjadi di gedung parlemen Senayan, dan beruntung perbuatan jahat mereka terendus oleh pihak penegak hukum terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bagitu pula di DPRD Provinsi, dan Kab/kota, banyak anggota legislatif yang terlibat dalam jual beli proyek dan markup anggaran bermain mata dengan eksekutif.
Permainan kotor "selingkuhan" anggaran dan saling menutupi kejahatan antara legislatif dan eksekutif tentu saja merugikan masyarakat. Tidak ada lagi transparansi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi menjadikan negara ini hancur ditangan mereka. Yang jikalau diteruskan, maka caleg petahanalah pihak pertama yang wajib kita mintai tanggung jawabnya.
Oleh karena itu sebaiknya memang kita tidak perlu lagi memberikan kesempatan kedua bagi caleg petahana yang memiliki riwayat kinerja buruk. Cara yang paling efektif untuk memberikan efek kepada mereka adalah dengan tidak memilih kembali pada pileg 2019 pada bulan April nanti.
Sebaliknya, menolak caleg petahana yang tidak layak kita pilih lagi, berarti posisi mereka digantikan oleh caleg-caleg baru yang mungkin minim pengalaman. Hal ini juga masalah dalam kepemimpinan publik. Karena itu masyarakat juga harus menyeleksi siapa diantara mereka yang memiliki record bagus dan cocok.
Persoalan kapasitas, pengalaman, dan sikap caleg wajah baru tentu saja harus lebih baik dari caleg petahana. Karena itu jangan sampai upaya menolak caleg petahana berhasil dilakukan namun justru kemudian melahirkan anggota legislatif baru yang tidak memliki kemampuan. Ini juga masalah, begitulah semoga apapun yang terjadi tidak sampai membuat negeri ini semakin menuju pada kegagalan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H