Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Laporan "World's Most Literate Nations", Indonesia Darurat Literasi Membaca

28 Januari 2019   16:15 Diperbarui: 29 Januari 2019   10:24 20226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, ciptakan harga buku murah. Harus kita akui bahwa tingkat harga buku di Indonesia tergolong paling mahal di Asia. Bahkan mungkin di dunia. 

Pertanyaannya Mengapa kok mahal? Bukankah Indonesia memiliki pabrik kertas dan hutan yang luas? Artinya bahan baku untuk mencetak buku tidak perlu diimpor dengan biaya tinggi. Tapi sekali lagi, kenapa harga buku di Indonesia mahal? Atau bukan harga buku yang mahal, namun pendapatan masyarakat yang rendah?

Kelima, ciptakan kebiasaan (habitual) dan gerakan menulis. Perlu diketahui bahwa salah satu mengapa literasi membaca di Finlandia maju. Salah satunya adalah selain diwajibkan siswa membaca juga diharuskan menulis apa yang mereka baca dan pikirkan. Dengan begitu, generasi kita kedepan akan terbiasa dengan membaca dan menulis. 

Nah jika sudah seperti itu, maka dunia literasi ilmu akan berkembang dengan sendirinya. Lalu kemudian muncullah era dimana peradaban ilmu pengetahuan menjadi budaya bangsa Indonesia. Semoga. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun