Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMKN 5 Telkom Banda Aceh Butuh Perhatian Pemerintah

20 Januari 2019   20:48 Diperbarui: 20 Januari 2019   20:53 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa-siswi jurusan RPL SMKN 5 Telkom saat mengikuti sesi sosialisasi pendidikan tinggi vokasi di sekolah setempat (dok: Politeknik Kutaraja)

Menurut penuturan wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat (Humas) SMKN 5 Banda Aceh, Zulkarnaen, jika sekolahnya masih menggunakan gedung bekas SMK Penerbangan. Artinya SMKN 5 Telkom belum memiliki gedung sendiri.

"dari sisi minat siswa masuk ke SMK tiap tahun terjadi peningkatan, namun saat ini kami masih menggunakan segala fasilitas yang ada dan belum memiliki gedung sendiri". Kata Zulkarnaen.

Saat ini jumlah siswa yang menempuh pendidikan di sekolah ini mencapai 250 siswa. Mereka berasal dari berbagai daerah di Aceh. Apalagi SMKN 5 Telkom Banda Aceh memiliki program beasiswa daerah 3 T (Terluar, Terisolir dan Tertinggal). Dimana beasiswa ini berasal dari pemerintah pusat. Program ini sangat membantu siswa-siswi yang tergolong dalam ekonomi lemah dan berasal dari daerah tertinggal dalam melanjutkan pendidikan mereka.

Kendala lain yang saat ini dihadapi oleh SMKN 5 Telkom Aceh adalah kekurangan tenaga pengajar yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Dari total guru dan instruktur yang selama ini bekerja di sekolah tersebut, 70 persennya adalah guru honor. Mereka berasal dari kalangan praktisi dan profesional. Sedangkan sisanya PNS, yang hanya 30 persen saja. Sehingga biaya operasional sekolah sangat tinggi.

Oleh karena itu pihak sekolah sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk membantu SMKN 5 Telkom jadi lebih baik, representatif, dan syukur-syukur menjadi sekolah SMK favorit. Dengan menyediakan laboratorium dan guru yang cukup dan berkualitas.

Ayu Siti Nurhaliza dan Firdayanti sedang melaksanakan kegiatan sosialisasi pendidikan tinggi vokasi di SMKN 5 Telkom Aceh (dok: Politeknik Kutaraja)
Ayu Siti Nurhaliza dan Firdayanti sedang melaksanakan kegiatan sosialisasi pendidikan tinggi vokasi di SMKN 5 Telkom Aceh (dok: Politeknik Kutaraja)
Sebagai catatan, dari sejak SMKN ini didirikan pada 5 tahun yang lalu, telah meluluskan lebih kurang sebanyak 500 alumni. Mereka saat ini rata-rata sudah bekerja diberbagai perusahaan dan industri. Bahkan ada yang sudah menjadi manajer pada beberapa perusahaan. Diantaranya di PT Telkom, PT PLN, dan perusahaan lainnya.

Jadi rasanya sangat disayangkan jika dengan prestasi yang ditorehkan oleh SMKN 5 Telkom selama ini namun pemerintah justru mengabaikannya. Terlebih kepada pemerintah daerah, sudah semestinya mengalokasikan anggaran pendidikan yang lebih besar untuk mengembangkan sekolah SMK dan membantu biaya operasional sekolah.

Dengan begitu generasi muda Aceh akan memiliki keahlian dan skill setelah menamatkan pendidikan di sekolah-sekolah kejuruan. Hal ini sangat penting mengingat Aceh masih menyandang daerah paling miskin di sumatera. Sangat ironi ditengah anggaran daerah yang cukup banyak namun kemiskinan juga meningkat. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun