Prabowo Subianto capres 02 bersama calon wakilnya Sandiaga Uno menyampaikan pidato kebangsaan malam ini yang mereka sebut dengan 'Indonesia Menang' di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019). Pidato kebangsaan ini sebagai bagian dari rangkaian kampanye dan pemaparan visi, misi secara live kubu Prabowo-Sandi kepada publik setelah sesi penyampaian visi dan misi tersebut dibatalkan oleh KPU dalam ajang debat yang akan mulai berlangsung pada 17 Januari 2019 mendatang.
Ada hal yang sangat menarik malam ini dari pidato resmi Prabowo Subianto. Karena dalam pidatonya capres 02 dengan penuh percaya diri mengutip salah satu firman Allah Swt yang termaktub dalam kitab suci Alquran, surat Arra'd ayat 11. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan bermakna sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum mana kala kaum itu tidak mau mengubahnya sendiri.
Tidak ada yang salah dengan ucapan Prabowo Subianto. Justru ia telah menyampaikan satu kalimat terbaik, sebab kalimat itu datangnya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Perkataan Allah Swt dalam kitab Nya merupakan suatu keagungan yang tidak dapat dibanding dengan kehormatan dan keagungan apapun didunia ini.
Dengan menyandarkan ucapan dan upaya kita kepada Firman Nya, menandakan kita sebagai makhluk yang lemah dan penuh kekurangan. Sehingga tanpa bantuan dan hidayah Nya, sungguh manusia itu tidak mampu melakukan apapun. Sejatinya begitulah sikap kita dalam melakukan segala usaha dan ikhtiar.
Dengan memiliki sikap tawadhu, maka akan lahir cara berpikir yang lurus dan menjauhkan manusia dari sifat sombong dan angkuh. Dengan tawadhu akan terbentuk sikap sederhana dan tidak membangga-banggakan diri sendiri. Dan karenanya manusia akan mampu melihat segala sesuatu dengan rasa simpati dan berempati.
Itulah nilai lain yang harus dimiliki oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Indonesia. Terlebih ketika memimpin bangsa besar ini dengan jumlah penduduk yang hampir 300 juta jiwa dan mayoritas beragama Islam. Prabowo-Sandi sudah semestinya untuk menyebarkan energi qurani dan mendorong sikap aktif masyarakat untuk menciptakan perubahan dan melakukan perubahan demi Negara Indonesia tercinta.
Prabowo-Sandi perlu menekankan pada rakyat bahwa perubahan itu tidak datang dengan sendirinya. Ia perlu direncanakan dan diciptakan. Kunci perubahan itu sendiri ada dalam diri setiap warga negara.Â
Tertanam pada diri individu-individu yang masih percaya pada kehidupan. Mereka adalah orang-orang yang optimis dan tidak berputus asa. Dengan begitu tugas seorang pengubah adalah merajut semangat perubahan setiap orang menjadi sebuah jaring besar perubahan.
Bangsa Indonesia perlu perubahan. Jika dulu ada jargon restorasi, maka saat ini butuh implementasinya. Tindakan nyata sebuah restorasi. Rakyat Indonesia membutuhkan pemerataan kesejahteraan. Memerlukan kemakmuran dalam keadilan sebagaimana harapan bapak pendiri negara. Ketimpangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu segera dienyahkan.
Tidak boleh ada dikotomi antara kelompok kaya dan miskin dalam mendapatkan akses. Negara wajib memenuhi dan menyediakan segala kebutuhan dasar seluruh rakyatnya. Baik dari segi pangan, sandang, papan, dan pendidikan serta kesehatan. Perubahan yang semakin baik itulah yang kini sangat dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Jadi apa yang dikatakan oleh Prabowo Subianto pada pidato kebangsaan 'Indonesia menang' malam ini saya rasa sudah tepat. "Saya dan Sandiaga Uno, kami manusia biasa, kami ingin jadi alat saudara-saudara sekalian, alat seluruh rakyat Indonesia. Bersama-sama kita akan mencapai apa yang kita cita-citakan," kata Prabowo.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H