Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Alat Kampanye Populis Bagi Petahana yang Patut Dipertimbangkan

28 Desember 2018   16:47 Diperbarui: 28 Desember 2018   23:01 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres nomer urut 2 Joko Widodo atau Jokowi saat melepas ribuan peserta acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (22/6/2014). | kompas.com

Tentu apa yang dilakukan oleh Jokowi tidaklah salah. Justru sangat menguntungkan posisinya sebagai capres petahana. Dengan klaim bahwa Jokowi sangat sukses dalam membangun infrastruktur, maka hal itu bisa menjadi alat kampanye yang populis bagi petahana untuk mendongkrak elektoralnya pada pilpres 2019 mendatang.

Blusukan ke pasar-pasar


Melakukan blusukan sesering mungkin ke pasar-pasar dapat memberikan banyak keuntungan bagi capres petahana. Selain karena sudah dikenal masyarakat luas. Dengan mendatangi setiap pasar, maka akan semakin memperdalam ingatan masyarakat bahwa petahana memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap perekonomian.

Mengapa demikian? Karena pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern merupakan simbol perekonomian rakyat. Dekat dengan pasar berarti dekat dengan rakyat.

Contoh nyata strategi ini seperti yang dilakukan oleh Sandiaga Uno. Cawapres nomor 02 tersebut sangat aktif menjangkau pasar-pasar tradisional hampir seluruh Indonesia. Saya rasa langkah Sandiaga Uno dapat ditiru oleh petahana.

Dengan memanfaatkan momentum kunjungan kerja presiden dalam melakukan berbagai peresmian proyek, petahana bisa langsung blusukan ke pasar-pasar untuk menunjukkan kepedulian rezimnya terhadap isu-isu ekonomi, terutama soal harga-harga bahan pokok yang dituding mahal.

Soal pasar jangan dianggap remeh lho. Sebab masyarakat kecil 80 persennya melakukan traksaksi di sektor ini. Artinya bicara pasar rakyat sama dengan bicara ekonomi mikro. Rakyat kecil tidak mau tahu meskipun secara makro ekonomi Jokowi memiliki capaian yang luar biasa. Apalagi makroekonomi Indonesia pun tidak terlalu buruk.

Berkunjung ke lokasi bencana alam


Sebagai rakyat awam, saya kini mulai memahami jika Indonesia adalah salah satu negara yang rawan bencana alam. Baik gempa bumi, banjir, gunung api, tanah longsor, angin topan, hingga tsunami dahsyat pun sekarang ini mulai sering menerjang pantai Indonesia.

Setelah beberapa bulan bencana dahsyat terjadi di Palu, Donggala dan Lombok yang menelan ribuan korban jiwa meninggal dan ratusan lainnya luka-luka terjadi. Sabtu minggu lalu tsunami kembali menghancurkan pesisir pantai Banten dan Lampung.

Ombak setinggi 5-7 meter yang terjadi di Selat Sunda tersebut pada pukul 09.30 malam membuat porak-poranda sejumlah bangunan hotel, villa, dan rumah penduduk dan menimbulkan ratusan korban meninggal dan dinyatakan hilang serta ratusan lainya menderita luka-luka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun