Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Refleksi 14 Tahun Tsunami Aceh dan Indonesia Mulai Akrab dengan Tsunami

24 Desember 2018   08:41 Diperbarui: 24 Desember 2018   14:41 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia menduga ada dua peristiwa yang memungkinkan menjadi pemicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda tersebut, yakni aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda yang memasuki bulan purnama atau sering disebut air pasang penuh. Namun benarkah ini penyebabnya? Sementara ini masih dalam penelitian dan penyelidikan para pihak. 

Barangkali fenomena alam seperti halnya tsunami dapat dijelaskan sebab akibatnya secara ilmiah. Sehingga bencana alam ini hanya dipandang sebagai hal yang sifatnya alamiah saja. 

Sebagaimana para ahli menjelaskan tentang gempa bumi. Kata mereka gempa adalah adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi). 

Begitu pula penjelasan tentang tsunami, perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut.

Tanpa bermaksud mengecilkan teori ilmiah yang ada, bahkan sangat berguna untuk kita memahami setiap peristiwa. Namun menurut saya ada teori lain yang juga mesti kita baca. Misalnya kita perlu bertanya, mengapa bencana dan musibah terus saja melanda negeri ini? Adakah kaitannya dengan perilaku laku manusia? Dan lain sebagainya. 

Dalam perspektif agama, berbagai kejadian dimuka bumi merupakan sudah menjadi ketetapan Allah Swt. Seperti halnya gempa bumi telah Allah sebutkan dalam Alquran yang terdapat dalam beberapa ayat. Dikisahkan bagaimana gempa tersebut ditimpakan kepada manusia sebagai peringatan, ujian, atau bahkan azab. 

Misalnya gempa yang diturunkan sebagai azab "Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka." (QS. Al Ankabuut:37).

Ketika tsunami dan gempa bumi kita pahami sebagai azab, maka tentu saja ada masalah yang dilakukan oleh manusia terkait dengan pertentangan mereka dengan Allah sebagai Tuhan Yang Esa. Termasuk melakukan berbagai maksiat dibumi yang Dia hamparkan namun dikotori oleh perbuatan kotor manusia. Lalu Dia menurunkan azabNya. 

Maka bagi ummat manusia perlu menyadari kesalahannya serta introspeksi diri. Jika dalam Islam disebut muhasabah. Dengan begitu kita bisa kembali memperbaiki diri, taubat dan menjaga bumi ini dari berbagai kerusakan. Baik kerusakan alam, lingkungan, dan lainnya. 

Nah itulah yang kemudian dilakukan oleh masyarakat Aceh. Semenjak tsunami 2004 lalu, rakyat Aceh melakukan perbaikan-perbaikan dalam hubungannya dengan Allah dan dalam hubungan dengan manusia. Bertaubat atas kesalahan yang diperbuat. Masyarakat Aceh telah mengambil banyak pelajaran dari gempa bumi dan tsunami yang terjadi 14 tahun lalu. 

Mungkin sebagai hamba Tuhan, kita masih perlu banyak membaca berbagai ayat tentang tanda-tanda kebesaran Allah, mempelajari teori Nya dalam kitab suci yang telah diturunkan. Tidak cukup berbagai peristiwa itu hanya didekati dengan sains dunia saja. Perlu melibatkan Tuhan dalam setiap kejadian dan perkara. Agar hidup kita dan cara pandang menjadi lebih seimbang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun