Sekarang kehidupan para sopir labi-labi semakin berat saja. Dengan harga BBM yang terus meningkat, uang belanja untuk kebutuhan rumah tangga yang membengkak, membuat mereka pusing dalam mencari penumpang untuk menutupi biaya operasional dan kebutuhan keluarga.
Semoga keadaan ini dapat dilihat oleh pemerintah dan mencari jalan keluarnya. Tidak mungkin terus membiarkan awak labi-labi begitu saja ditengah kesulitan dan himpitan hidup untuk mencari nafkah.
Mereka juga memiliki tanggung jawab pendidikan anak-anak mereka. Lalu darimana mereka memperoleh biaya? Inilah pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan sebelum berlarut-larut dan menjadi api dalam sekam. (*)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!