Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Momentum Peringatan Maulid, Mari Kita Perbaiki Akhlak dan Teguhkan Persatuan Bangsa

20 November 2018   13:29 Diperbarui: 20 November 2018   13:42 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks pilpres 2019 semestinya ummat muslim Indonesia memiliki semangat jujur sebagai bagian dari akhlak rasulullah dalam melakukan kegiatan politiknya. Tidak boleh curang dan menyebarkan fitnah demi untuk mencapai tujuan-tujuan politik sesaat. Karena prilaku tidak jujur bukan hanya mengingkari sifat Muhammad juga merugikan bangsa ini.

Justru dengan momentum maulid Nabi Muhammad Saw 1440 Hijriyah, kita kembali ke khitah sebagai ummat yang jujur, dapat dipercaya dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara ini. Jadilah sebagai bagian dari solusi bukan bagian dari masalah.

Sebagaimana Muhammad mempersatukan bangsa Arab yang tercerai berai, ummat Islam Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Bangsa Indonesia tidak boleh pecah, namun harus kuat dalam barisan persatuan. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi tali pengikat kita semua sebagai bangsa.

Tinggalkan kepentingan pribadi dan kelompok masing-masing yang tidak sesuai dengan semangat persatuan. Jadikan Indonesia sebagai rumah besar bersama, mari kita saling menjaga dan merawat setiap sudut rumah kita bersama. Kita bersihkan dari rayap yang mencoba merusak setiap sendi tiang penyangga.

Itulah makna memperingati maulid yang seharusnya. Bukan hanya sekedar makan-makan dan serimonial belaka. Subtansi dari perayaan hari besar ini adalah meneladani sifat Rasullullah Saw. Semoga bangsa kita tetap jaya dan tegak berdiri diantara bangsa-bangsa didunia.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun