Dalam konteks pilpres 2019 semestinya ummat muslim Indonesia memiliki semangat jujur sebagai bagian dari akhlak rasulullah dalam melakukan kegiatan politiknya. Tidak boleh curang dan menyebarkan fitnah demi untuk mencapai tujuan-tujuan politik sesaat. Karena prilaku tidak jujur bukan hanya mengingkari sifat Muhammad juga merugikan bangsa ini.
Justru dengan momentum maulid Nabi Muhammad Saw 1440 Hijriyah, kita kembali ke khitah sebagai ummat yang jujur, dapat dipercaya dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara ini. Jadilah sebagai bagian dari solusi bukan bagian dari masalah.
Sebagaimana Muhammad mempersatukan bangsa Arab yang tercerai berai, ummat Islam Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Bangsa Indonesia tidak boleh pecah, namun harus kuat dalam barisan persatuan. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi tali pengikat kita semua sebagai bangsa.
Tinggalkan kepentingan pribadi dan kelompok masing-masing yang tidak sesuai dengan semangat persatuan. Jadikan Indonesia sebagai rumah besar bersama, mari kita saling menjaga dan merawat setiap sudut rumah kita bersama. Kita bersihkan dari rayap yang mencoba merusak setiap sendi tiang penyangga.
Itulah makna memperingati maulid yang seharusnya. Bukan hanya sekedar makan-makan dan serimonial belaka. Subtansi dari perayaan hari besar ini adalah meneladani sifat Rasullullah Saw. Semoga bangsa kita tetap jaya dan tegak berdiri diantara bangsa-bangsa didunia.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H