Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kuliner "Kuah Beulangong", Tradisi Maulid Masyarakat Aceh

17 November 2018   20:51 Diperbarui: 20 November 2018   14:56 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasanya, setiap 12 Rabiul awal pada tiap-tiap tahun hijriyah, masyarakat Aceh selalu memperingati hari lahir Rasullullah Saw. 

Bagi masyarakat Aceh, melakukan perayaan hari tersebut sebagai tradisi islami turun temurun sudah sejak lama. Pada hari itu beragam kegiatan yang bersifat keagamaan dan sosial pun dilakukan oleh seluruh warga.

Diantara kegiatan yang sudah identik dengan perayaan maulid yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Tanjung Selamat Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar adalah kenduri kuah beulangong. Sejenis kuliner khas Aceh Rayeuk yang dimasak dengan kuali besar diatas tungku kayu.

Memasak kuah beulangong sebagai menu santapan bersama saat kenduri maulid sudah menjadi tradisi unik masyarakat Gampong Tanjung Selamat. Biasanya kuliner tersebut dipersiapkan sejak pagi hari, lalu dimasak hingga siang. Karena untuk sampai matang, membutuhkan waktu hingga 4 jam.

Persiapan kenduri maulid dilakukan jauh-jauh hari oleh panitia gampong yang telah ditunjuk berdasarkan hasil musyawarah. Merekalah yang merencanakan segala proses sampai pelaksanaan kanduri maulid suskes dilakukan. Termasuk perencanaan anggaran biaya.

Kuliner kuah beulangong adalah lauk yang dijadikan sebagai teman makan nasi kenduri. Kuah beulangong terbuat dari campuran daging sapi, buah nangka muda, dan bumbu rempah-rempah Aceh yang dimasak menjadi gulai. 

Kuliner ini hampir sama dengan kari kambing atau gulai ayam sayur nangka khas Aceh Rayeuk.

Untuk sebuah kuali berukuran kecil, kuah beulangong membutuhkan 5 kg daging sapi dan 5 buah nangka muda ukuran standar. Sedangkan untuk kuali berukuran sedang dan besar, memerlukan 5 hingga 10 kg daging sapi dan 5-8 buah nangka muda berukuran sedang.

Disebut kuah beulangong karena proses memasaknya berlangsung dalam kuali atau wajan besar yang oleh warga Aceh disebut belanga (beulangong).

Masakan kuah beulangong khas Aceh Rayeuk sebenarnya juga terdapat di beberapa daerah lainnya. Akan tetapi, hanya saja cara memasak yang berbeda. 

Di Kabupaten Pidie misalnya, memasak kuah beulangong lebih dominan berwarna merah, karena banyak cabai dan dicampur dengan santan kelapa yang sudah diperas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun