Seperti biasanya, setiap 12 Rabiul awal pada tiap-tiap tahun hijriyah, masyarakat Aceh selalu memperingati hari lahir Rasullullah Saw.Â
Bagi masyarakat Aceh, melakukan perayaan hari tersebut sebagai tradisi islami turun temurun sudah sejak lama. Pada hari itu beragam kegiatan yang bersifat keagamaan dan sosial pun dilakukan oleh seluruh warga.
Diantara kegiatan yang sudah identik dengan perayaan maulid yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Tanjung Selamat Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar adalah kenduri kuah beulangong. Sejenis kuliner khas Aceh Rayeuk yang dimasak dengan kuali besar diatas tungku kayu.
Memasak kuah beulangong sebagai menu santapan bersama saat kenduri maulid sudah menjadi tradisi unik masyarakat Gampong Tanjung Selamat. Biasanya kuliner tersebut dipersiapkan sejak pagi hari, lalu dimasak hingga siang. Karena untuk sampai matang, membutuhkan waktu hingga 4 jam.
Persiapan kenduri maulid dilakukan jauh-jauh hari oleh panitia gampong yang telah ditunjuk berdasarkan hasil musyawarah. Merekalah yang merencanakan segala proses sampai pelaksanaan kanduri maulid suskes dilakukan. Termasuk perencanaan anggaran biaya.
Kuliner kuah beulangong adalah lauk yang dijadikan sebagai teman makan nasi kenduri. Kuah beulangong terbuat dari campuran daging sapi, buah nangka muda, dan bumbu rempah-rempah Aceh yang dimasak menjadi gulai.Â
Kuliner ini hampir sama dengan kari kambing atau gulai ayam sayur nangka khas Aceh Rayeuk.
Untuk sebuah kuali berukuran kecil, kuah beulangong membutuhkan 5 kg daging sapi dan 5 buah nangka muda ukuran standar. Sedangkan untuk kuali berukuran sedang dan besar, memerlukan 5 hingga 10 kg daging sapi dan 5-8 buah nangka muda berukuran sedang.
Disebut kuah beulangong karena proses memasaknya berlangsung dalam kuali atau wajan besar yang oleh warga Aceh disebut belanga (beulangong).
Masakan kuah beulangong khas Aceh Rayeuk sebenarnya juga terdapat di beberapa daerah lainnya. Akan tetapi, hanya saja cara memasak yang berbeda.Â
Di Kabupaten Pidie misalnya, memasak kuah beulangong lebih dominan berwarna merah, karena banyak cabai dan dicampur dengan santan kelapa yang sudah diperas.