Mengerti kebutuhan orang lain
Banyak sekali orang hebat atau kaya raya yang masih berbuat sesukanya. Mereka rela mengeluarkan uang dan menggunakan kekuasaannya untuk membeli kebahagiaan dan kenyamanan.
Jika kamu termasuk orang yang dianugerahi kekayaan ataupun jabatan, maka ada baiknya bila kamu berusaha untuk mengerti akan kebutuhan orang lain. Jangan sampai hanya karena untuk memenuhi kepentingan diri sendiri, justeru kita melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.
Diatas langit masih ada langit
Ini memang sebuah ungkapan, tetapi jika diresapi maknanya, sungguh sangat mendalam akan filosofi yang terkandung. Ungkapan ini mengingatkan kamu bahwa langit itu sebenarnya memiliki tujuh lapis. Dan setiap lapisnya kamu tak akan sanggup menjangkaunya, sebab itu kamu mesti sadar diri.
Namun dalam konteks ini, maknanya adalah sehebat apapun kamu, tetaplah percaya bahwa kamu bukanlah satu-satunya orang terhebat di jagad ini. Karena masih ada ratusan bahkan ribuan orang terhebat lainnya di atas kamu.
Jadi kamu tidak usah ke-GR-an seakan-akan hanya kamu yang bisa. No, buang jauh-jauh pemikiran seperti itu dalam diri kamu. Selain karena masih ada orang yang lebih hebat dari kamu, juga sikap buruk seperti itu dapat menghancurkan semangat kamu untuk mau belajar dan terus belajar hal-hal yang baru.
Ketika kamu berhenti belajar, maka pada hakikatnya hidup kamu sudah tiada. Kamu telah terlahir sebagai seorang pembelajar sejati. Kalaupun kamu melakukan aktivitas, maka tak lebih hanya sebagai rutinitas saja tanpa ada sesuatu yang dapat kamu peroleh pembelajarannya.
Keturunan bangsawan dan keluarga terhormat
Menganggap diri memiliki silsilah keturunan bangsawan terhormat dan dari keluarga ternama, akan membuat kamu merasa diri mempunyai kedudukan sangat tinggi dalam kasta sosial.
Akibatnya kamu cenderung memandang remeh orang lain. Sikap under estimate terhadap orang lain bisa muncul kapan saja yang disebabkan kamu merasa diri paling mulia. Sikap mental seperti ini akan membawa kamu pada perilaku sombong dan berusaha membuat batas dengan orang lain yang kamu anggap tidak selevel atau sederajat.(*)