Karena menurut salah satu referensi yang saya baca, zaman sekarang orang bisa menjadi sukses disebabkan karena kemampuan membuat hubungan dengan orang lain sangat baik. Artinya bukan hanya kemampuan intelektualitasnya saja.
Membentuk pola pikir
Yang paling tepat untuk menciptakan SDM yang handal adalah dengan membentuk sebuah pola pikir suskes pada diri mereka. Adapun pengetahuan dapat diasupi kemudian.
Merubah atau membentuk pola pikir berarti perguruan tinggi berusaha menanamkan sebuah perangkat lunak pada mahasiswanya untuk memiliki sebuah sistem berpikir yang logis, sistematis dan komprehensif. Dengan memiliki master mind yang dapat diandalkan, mahasiwa akan melahirkan cara pandang baru terhadap berbagai persoalan.
Jadi disinilah peran perguruan tinggi dalam menjalankan proses. Melakukan transformasi berpikir mahasiswa-mahasiswa menuju pada sebuah titik perubahan. Sehingga ia memiliki kesadaran diri yang menyeluruh untuk berbuat sesuatu dan mengambil sebuah inisiatif tindakan.
Dengan begitu, nilai-nilai intelektualitas, pengetahuan, dan ilmu-ilmu yang dimiliki akan membantu dirinya, lingkungan, dan orang lain untuk melakukan berbagai perubahan yang lebih baik, lebih maju dan menghasilkan peradaban-peradaban baru.
Belajar adalah ibadah
Dalam Islam perintah pertama yang turun adalah "Iqrak" artinya bacalah. Kata kerja bersifat perintah. Makna bacalah disini bukan hanya dalam bentuk tekstual namun juga kontekstual dan bukan hanya simbolis tetapi juga filosofis.
Sehingga mengartikan makna bacalah sama dengan adalah perintah belajar. Lalu apa yang harus dibaca (belajar)? Ya apa saja, tidak terbatas. Belajar tentang alam, bumi, makhluk hidup, tentang hewan, tumbuh-tumbuhan, dan bermacam lainnya.
Maka dalam konteks perintah Tuhan itulah siswa perlu memposisikan diri untuk melanjutkan kuliah. Bahwa ada perintah agama yang mengharuskan setiap orang untuk belajar setinggi-tingginya. Dalam agama disebutkan, melaksanakan perintah Tuhan ada ibadah.
Dengan meletakkan konteks kuliah sebagai bagian dari ibadah, maka apapun yang dipelajari berarti berdasarkan niat pengabdian yang tulus kepada Tuhan YME. Ya, tentu saja pada akhirnya akan ada konsekuensi logis dari sebuah tindakan atau pun kegiatan.