Lebih jauh Musannif mengatakan bahwa Dayah Darul Ihsan merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang inklusif, terbuka dan lurus. Pada dayah ini sistim pendidikannya mengikuti kurikulum pemerintah untuk pendidikan umum. Sedangkan untuk materi pembelajaran dayah, menerapkan ajaran Islam sebagaimana diajarkan oleh Rasullullah Saw dan para ulama.
"ini dayah yang terbuka, siapapun yang mau belajar di pesantren ini kami terima secara terbuka, kami tidak mengajarkan ajaran yang menyimpang." Jelas Musannif.
Pembekalan materi
Selama mahasiswa Politeknik Kutaraja mengikuti program orientasi pesantren dan keagamaan, mereka mendapatkan beberapa penguatan kapasitas dan pengetahuan. Diantara yang menjadi materi yang dipelajari yaitu masalah tauhid, fiqih, dan materi tentang tata cara bermu'amalah.
Dari pantauan dilapangan, mahasiswa peserta program sangat senang dan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Bahkan banyak diantara mereka mengaku sebagai pengalaman yang sangat berharga selama berada di Dayah Darul Ihsan ini.
Pengakuan mereka kepada dosen pendamping, hendaknya program ini pada tahun berikutnya selalu dilakukan. Karena mereka memandang positif kegiatan ini bagi pengembangan spritualitas dan sikap mental yang baik. Dimana semua itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan saat mereka lulus dan bekerja satu saat nanti.
Pengalaman mereka selama di pesantren akan menjadi kesadaran baru dalam menjalani kehidupan di era modern yang penuh tantangan ini. Diharapkan dengan memiliki pondasi agama yang kuat, maka mereka tidak mudah terjerumus kedalam kelompok-kelompok garis keras atau ekstrimis.
Inilah tujuan secara prinsip mengapa program ini dijalankan dan memilih Dayah Darul Ihsan sebagai pihak yang diajak untuk bekerjasama. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H