Sebanyak 44 orang mahasiswa Politeknik Kutaraja Banda Aceh mengikuti program orientasi lingkungan dan keagamaan. Progam ini dilaksanakan dengan kerja sama antara Politeknik Kutaraja dan Yayasan Pendidikan Islam Tgk H. Hasan Krueng Kalee Desa Siem Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar.
Selama tiga hari sejak tanggal 1-3 Nopember 2018, mahasiswa Politeknik Kutaraja diinapkan bersama santri Dayah Darul Ihsan dan melakukan kegiatan belajar sebagaimana dilakukan oleh seluruh santri lainnya.
Ke 44 mahasiswa tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Sebanyak 17 mahasiswa laki-laki ditempatkan di asrama santri putra untuk menginap dan akomodasi. Sedang 26 mahasiswi bergabung bersama santri perempuan yang asrama mereka berhadapan dengan asrama putra.
Selama di pesantren Dayah Darul Ihsan seluruh peserta mengikuti kegiatan program yang telah disusun. Selain kegiatan belajar di kelas, mereka juga melakukan kegiatan olah raga, dan gotong royong bersama dengan para santri.
Menurut pihak direktorat Politeknik Kutaraja program ini bertujuan untuk memberikan pembekalan agama Islam bagi mahasiswa. Sebagaimana diketahui bahwa materi agama di lembaga pendidikan umum tentu tidak begitu banyak dan mendalam. Maka untuk menutupi kelemahan tersebut, manajemen Politeknik Kutaraja mencoba memenuhinya melalui kerja sama dengan pesantren.
Akhirnya lahirlah program orientasi lingkungan dan keagamaan ini sebagai strategi untuk mewujudkan misi tersebut. Dan kedua pihak tentunya mendapatkan keuntungan dan manfaat.
"kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan agama Islam bagi mahasiswa kami. Dengan belajar langsung dari pesantren". Kata Syamsul Rizal, Wakil Direktur Bidang Akademik.
Sementara itu Musannif, SE. Ketua Yayasan Pendidikan Islam Tgk H. Hasan Krueng Kalee, yang juga cucu Ulama besar Islam tersebut, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Politeknik Kutaraja atas kepercayaan memilih dan mengirimkan mahasiswanya untuk bejalar agama di Dayah Darul Ihsan.
Bahkan di Dayah Darul Ihsan juga pernah menerima anggota polisi yang menjalani pembinaan mental beberapa waktu yang lalu. Selama mereka disini, mereka belajar dan dibimbing oleh guru-guru dan ustad yang ada di pesantren.
"Jika mahasiswa Politeknik Kutaraja hanya menjalani program tiga hari belajar, maka polisi justru selama satu bulan."Jelas Musannif, yang kini tercatat sebagai salah satu calon legislatif DPR Aceh dari partai PPP mewakili DP 1.