Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Kumenemukan Jalan untuk Kembali

15 Oktober 2018   23:20 Diperbarui: 16 Oktober 2018   06:02 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat ku, suasana itu kami rasakan bukan sehari. Tetapi berhari-hari lamanya. Ibarat dunia sedang kiamat, begitulah pikir kami. Tidak ada bantuan siapapun karena saat ini masing-masing menjaga diri dan keluarga mereka, termasuk aku.

Dan yang paling menyedihkan lagi adalah ketika malam tiba, dengan kondisi gelap tanpa aliran listrik. Namun ada orang jahat yang tega menciptakan suasana panik, hingga setiap berlarian entah kemana untuk menyelamatkan diri, karena mereka meneriakkan "air laut naiiikkkk" dengan begitu kerasnya.

Seperti mendengar perintah sang jenderal, seketika kami berlari. Sampai-sampai ada orang yang lupa pada istri dan anaknya. Meskipun tidak ada yang komando, namun satu kalimat tersebut telah cukup untuk membuat orang bergerak dan lariiiiii....

Sahabatku, aku tidak ingin pengalaman buruk yang pernah kami rasakan di Aceh terulang pada saudara-saudara kami di belahan nusantara ini. Jadikanlah peristiwa tsunami Aceh sebagai pelajaran sekaligus sebagai guru yang baik. Bahwa kita perlu waspada dan hati-hati agar selamat itu benar adanya. Namun jangan sampai kesempatan itu justru dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk mengambil keuntungan.

Oleh sebab itulah sahabat ku. Takut, trauma, dan berbagai masalah emosional lainnya pasti ada paska gempa dan tsunami yang pernah kita alami. Namun bangkit dan berjuang untuk menemukan jalan kembali haruslah kita lakukan. Sesedih apapun perasaan kehilangan, maka relakanlah. Aku paham tidak mudah melupakan semua ini. Tetapi membiarkan diri terus larut dalam kesedihan dan keluhan tanpa mampu bangkit. Berarti kita juga menyia-nyiakan sisa hidup kita yang sungguh sangat bermakna.

Ayo saudara ku, sahabat ku, Palu, Sigi dan Donggala. Kita bangkit bersama-sama, tatap hari esok yang lebih cerah. Aceh senantiasa bersama mu.

Salam***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun