Banyak orang menganggap sepele masalah ini. Mendengar menurut mereka adalah hal yang tidak perlu dipelajari. Karena mendengar bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Padahal mendengar itu sama pentingnya untuk dipelajari seperti halnya berbicara.
Pakar komunikasi sendiri mengatakan bahwa mendengar merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Jika kamu ingin menjadi pembicara hebat, maka kamu jiga harus menguasai cara mendengar yang baik. Karena itu satu paket.
Dengan demikian jelaslah bahwa aktivitas mendengar itu bukanlah kegiatan biasa saja dan tidak perlu dipelajari. Justru sebaliknya, kamu harus memiliki sikap mendengar sebagai bagian dari keahlian atau skill kamu.Â
Bila perlu menjadi bagian dari kepribadian kamu. Apalagi jika profesi kamu sebagai pembicara publik, pengajar, instrukstur, pelatih, tenaga penjual, costumer service, dokter, psikiater, juga sebagai orang tua, bahkan pejabat publik pun harus memiliki ketrampilan mendengar tersebut.
Mendengar berarti memberi kesempatan bagi orang lain untuk berpendapat di dalam sebuah forum komunikasi. Dengan memberikan kesempatan orang lain berbicara dan kamu mendengarkan bicara mereka, maka akan tercipta sebuah suasana atau lingkungan yang kreatif dan kolaboratif serta mampu menguak potensi setiap individu. Begitu pula sebaliknya, saat kamu berbicara dan orang lain mendengarkan kamu, maka komunikasi yang kamu lakukan bisa lebih hidup.
Menjadi pendengar yang baik berarti kamu menyimak dengan seksama pembicaraan yang dilakukan oleh orang lain dengan melibatkan kamu. Seluruh perhatian dan kosentrasi keseluruhan harus kamu berikan kepada komunikator atau orang yang sedang bercakap.
Dengan menjadi pendengar yang baik kamu akan sangat dihargai oleh orang lain. Karena orang tersebut merasa bahwa kamu juga sangat menghargai dirinya. Jadi antara mendengar dan rasa hormat saling terkait kodalam proses sosial.
Untuk itu agar kamu bisa menjadi seorang pendengar yang baik dan tahu bagaimana cara menghargai orang lain melalui seni mendengar, cobalah miliki beberapa kiat-kiat berikut ini, semoga ada manfaatnya.
Menjaga pandangan
Ketika kamu berbicara dengan orang lain, kamu harus tetap menjaga pandangan kamu kepada lawan bicara. Jangan sampai kamu mengalihkan pandangan ke arah lain atau memandang ke arah lainnya, karena hal itu bisa menunjukkan bahwa kamu tidak tertarik dengan topik yang sedang dibicarakannya. Tetaplah terjadi kontak mata, dan berikan pandangan yang membuat lawan bicara kamu nyaman dengan tatapan kamu.
Jangan lakukan interupsi
Memotong pembicaraan orang kadangkala membuat orang lain kesal. Karena itu jangan memotong pembicaraan ketika lawan bicara kamu sedang berbicara, karena hal ini hanya akan membuat lawan bicara kamu merasa terganggu dengan sikap kamu tersebut.
Tunjukkan bahwa kamu menyimak apa yang dibicarakannya, biarkan dia menyelesaikan pembicaraannya dan berikan tanggapan ketika dia memintanya. Ingat bahwa orang bicara karena hanya ingin didengarkan.
Jadilah pendengar aktif
Menjadi pendengar aktif, berarti kamu melibatkan diri seluruh tubuh kamu. Tinggalkan dulu aktivitas lain seperti membaca koran, main games, menonton video, mengisi TTS, makan dan minum, memainkan smartphone, hadapkan wajah kamu ke dia dengan penuh perhatian. Ingat jadilah pendengar aktif bukan pasif.
Memberikan perhatian lebih
Kamu harus dapat memberikan perhatian lebih kepada kepada lawan bicara kamu, lawan bicara akan merasa senang dan menganggap kamu adalah orang yang dapat dipercaya. Fokuskan perhatian kamu kepada lawan bicara dengan mengubah posisi kamu kepada lawan bicara agar lebih dekat dengannya.
Jika kamu pada posisi duduk, maka tubuh kamu sedikit agak lebih maju ke depan menghadap secara tepat dengan tubuh lawan bicara. Kalau kamu atau kalian pada posisi berdiri, maka usahakan pada jarak yang pas, jangan terlalu dekat atau jauh yang membuat dia tidak nyaman atau merasa risih.
Mengatur bahasa tubuh
Kamu harus dapat mengatur bahasa tubuh kamu ketika berbicara dengan orang lain. Sikap tubuh dapat menunjukkan apakah kamu sungguh-sungguh mendengarkan lawan bicara ataukah tidak.
Pandangan mata, posisi badan, anggukan dan senyuman akan menunjukkan bahwa kamu adalah seorang pendengar yang baik.
Pusatkan perhatian pada lawan bicara
Untuk dapat menjadi pendengar yang baik. Kamu harus memusatkan perhatian kamu kepada lawan bicara. Dengarkan apa yang dia bicarakan dengn seksama, jangan sampai pikiran kamu melayang ke arah lain ketika sedang diajak berbicara.
Jangan mengubah topik pembicaraan secara mendadak
Jika kamu merasa bisan dengan topik pembicaraan yang sedang dibicarakan lawan bicara, janganlah kamu mengalihkan pembicaraan dengan tiba-tiba.
Hal ini akan membuatnya kecewa dengan kamu. Alihkan perlahan-lahan jika kamu ingin membicarakan topik yang lain, sambil terus membiarkannya berbicara tentang topik sebelumnya.
Peka dengan motif lawan bicara
Kamu harus peka dengan motif orang lain ketika berbicara dengan kamu ya. Jika memang lawan bicara ingin sekedar mencurahkan isi hatinya, maka dengarkanlah saja.
Jika orang lain berbicara karena ingin berkomunikasi dengan kamu, maka tanggapilah dengan cukup antusias. Perlihatkan bahwa kamu sangat senang berbicara dengan mereka, tertarik pada topik mereka bicarakan.
Dapat menjaga rahasia
Jika seseorang telah mempercayai kamu untuk menjadi tempat curahan hatinya, maka kamu harus dapat menjaga seluruh isi pembicaraannya jika itu mengandung hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia.
Tidak hanya sekedar mendengarkan keluh kesah orang lain, tetapi kamu juga harus dapat menjaga rahasia orang lain. Tunjukkan bahwa kamu orang yang dapat dipercaya, sehingga akan lebih banyak orang yang menghargai dan menghormati kamu.
***
Barangkali orang yang hebat dalam berbicara sudah banyak. Namun jumlah pendengar yang hebat masih sedikit. Semoga kamu akan menjadi salah satu pembicara hebat sekaligus pendengar yang hebat pula. Salam***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H