Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Mengukir Prestasi pada Ajang Regional Student's Product Exhibition di Negeri Jiran

13 Oktober 2018   12:15 Diperbarui: 13 Oktober 2018   13:04 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Selai Mangrove Kutaraja/foto: Izal

Usia muda bukan berarti bisa berleha-leha, hidup santai dan tanpa usaha. Apalagi dengan status student, kamu harus lebih kreatif dan bekerja keras. Kata orang, masa muda saatnya berkarya dan beprestasi.

Fisolofi itu sepertinya sangat dipahami oleh anak-anak mahasiswa sebuah kampus swasta di Kota Banda Aceh. Meskipun mereka tergolong mahasiswa baru, namun mereka memiliki jiwa perjuangan tinggi lho. Bahkan tahun pertama mereka langsung ikut kompetisi. Hebatkan?

So, begitulah harusnya anak muda, setuju nggak? Pastinya kamu setuju. Dengan bekal surat undangan dari Port Dickson Politechnic Negeri Sembilan Malaysia, anak-anak Politeknik Kutaraja Banda Aceh siap menerima tantangan.

Tanpa banyak basa-basi mereka pun langsung membentuk tim, terdiri dari Aditya Prayoga, Yoga Syahputra, Mauliana Safitri dan Vini Inka Sari. Keempat mereka dibagi jadi dua regu. Dengan bimbingan dua orang pelatih yang ditunjuk oleh direktorat.

Setiap regu mempersiapkan satu produk yang akan dilombakan nanti di Malaysia, tepatnya di kampus Port Dickson Politechnic. Jika berdasarkan surat undangan, even Internasional itu dilaksanakan sejak tanggal 14-16 Oktober 2018, dengan kontingen dari tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Korea. Berarti rivalitas mereka mahasiswa-mahasiswa dari ketiga negara tersebut.

Meskipun ini pengalaman pertama bagi anak-anak Politeknik Kutaraja, tetapi secara mental mereka sudah siap ngehadapi segala kemungkinan. Apalagi di masa SMA dulu mereka juga sering mengikuti berbagai kompetisi. Bedanya even ini skala internasional.

Target memang dapat medali emas, ketinggian tidak ya? Kayaknya pantas dech, makanya mereka melakukan berbagai persiapan secara baik, meskipun ditengah-tengah keterbatasan yang ada. Namun kalau kakak lihat semangat anak-anak Respex (panggilan kasih sayang kami kepada mereka) dalam menjalani masa prepare sangat bersemangat. Kadang-kadang sampai malam masih di kampus melakukan latihan dan pembelajaran. 

Nah kamu tahu nggak mereka pamerkan produk apa di sana? Ya, dari dua tim yang ikut lomba, masing-masing bawa produk olahan mangrove (sirup, selai) dan minyak kemiri (pecan oil). Konsepnya sih sederhana. Tapi jika dilihat dari sisi kekayaan lokal, mangrove dan kemiri merupakan kekayaan alam tanah rencong lho.

Lihat saja, jika kamu jalan ke Banda Aceh melewati jalan darat dari lintas timur. Sepanjang jalan itu kamu bakal melewati ratusan kilometer garis pantai, atau daerah pesisir. Nah di kawasan pesisir itulah pohon mangrove tumbuh, ada yang sengaja ditanam dan ada pula yang timbuh karena berkembang biak.

Bagi masyarakat Aceh, pohon mangrove atau bak bangka (bahasa Aceh) hanya dikenal sebagai tumbuhan pelindung pantai dari abrasi, paling banter batangnya dijadikan bahan untuk rumah, kayu bakar dan dijadikan arang. Masyarakat belum tahu kalau pohon mangrove (jenis pidada) memiliki buah, dan buahnya tersebut dapat diolah menjadi bahan pangan bagi manusia.

Sirup Mangrove Kutaraja/Foto: Izal
Sirup Mangrove Kutaraja/Foto: Izal
Diantara banyak olahan pangan yang dapat dibuat dari buah mangrove adalah sirup, selai, permen, bolu atau cake, bahkan beberapa jenis mangrove yang lain dapat dijadikan bahan baku kosmetik.

Melalui kegiatan kreatif adik-adik mahsiswa untuk menjadikan buah hutan itu sebagai pangan alternatif, membuat nilai ekonomi menjadi meningkat. Diharapkan sih bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengembangkan menjadi sumber pendapatan baru. Bisa saja bukan?

Tetapi caranya bagaimana ya teman-teman? Tentu dengan pendekatan kewirausahaan (entrepreneur), di mana mentalitas entrepreneur diperlukan untuk memenej kegiatan tersebut menjadi peluang bisnis.

Lalu, produk yang kedua. Anak-anak Respex juga memperkenalkan minyak kemiri (candlenut oil), mungkin minyak kemiri sudah banyak dikenal orang. Apalagi buah ini banyak terdapat di bumi Indonesia. Bahkan sejak zaman dulu, orang-orang tua kita telah terbiasa menggunakan minyak kemiri untuk berbagai kebutuhan.

Minyak kemiri banyak manfaatnya loh teman-teman. Baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Misalnya kamu pengen agar rambut jadi hitam, sehat dan berkilau. Kamu dapat menggunakan minyak kemiri di kepala atau pada bagian rambut kamu tumbuh. Dengan dosis tertentu, dapat membantu pertumbuhan rambut kamu kembali.

Nah karena ini adalah minyak yang hebat dan luar biasa. Makanya anak-anak Respex Politeknik Kutaraja penuh percaya diri membawakan produk tersebut untuk dilombakan pada ajang pameran internasional produk mahasiswa.

Dengan dibantu oleh dosen pembimbing yang berpengalaman dibidangnya, mahasiswa tim Respex mendapatkan pembekalan. Meskipun mereka tidak dikarantina, namun jadwal pembekalan yang harus mereka ikuti terbilang ketat. Pokoknya dalam waktu dua bulan, mereka dipacu untuk dapat menyelesaikan produk, artikel, dan kemampuan presentasi.

Karena ini adalah even internasional, maka penguasaan bahasa inggris harus menjadi prioritas. Selain jurnal yang harus dituliskan dalam bahasa asing, presentasi juga menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Dengan bimbingan dosen bahasa inggris mereka digembleng untuk memiliki kemampuan yang lebih baik dalam komunikasi menggunakan bahasa inggris. Pada tahap terakhir seluruh tim dapat melakukan presentasi dengan mantap.

Namun apapun, ketika berbagai usaha dan upaya telah mereka lakukan dan siapkan. Tentu hasilnya tidaklah dapat dipastikan seperti apa. Toh hal itu hanya Tuhan yang tahu. Dialah yang menetapkan hasi dari seluruh usaha manusia. Benarkan?

Akhirnya anak-anak hanya perlu melakukannya dengan cara-cara terbaik dan optimis, serius serta bersungguh-sungguh. Sedangkan hasilnya, marilah kita serahkan pada Tuhan. Namun kata orang 'usaha tidak akan mengkhianati hasil'. Artinya yang terbaiklah yang kita nantikan. Aminnnn.. Mohon doanya ya teman-teman.

Salam

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun