Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Sikap Kepedulian di Kalangan Generasi Muda sebagai Sebuah Karakter

11 Oktober 2018   21:19 Diperbarui: 11 Oktober 2018   22:20 3025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Jangan berharap Anda akan dipercaya, jika Anda masih berusia muda." ungkapan tersebut mungkin Anda pernah mendengarnya. Lantas pertanyaannya, mengapa yang muda tidak dipercaya? Lebih tepatnya tidak mendapatkan kepercayaan.

Berbagai dugaan jawaban bisa muncul dengan kelebihan dan kekurangannya. Berdasarkan perspektif dan cara pandang masing-masing pula. Ada yang menduga, barangkali yang muda masih emosional, atau masih labil. Mungkin juga ada yang menjawab, yang muda belum berpengalaman. Intinya beragam asumsi dapat bermunculan.

Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terutama mereka yang berusia tua terhadap anak-anak muda bukan tanpa alasan. Diantaranya adalah karena anak muda dianggap kurang bertanggung jawab (mitos atau fakta), suka teledor dan tidak cermat dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dan memiliki kepedulian yang rendah.

Meskipun ketiga hal tersebut diatas belum tentu benar. Bahkan pada banyak kasus justru anak muda lebih bertanggung jawab dari mereka yang berusia tua. Termasuk saat ini sudah sangat banyak anak-anak muda yang memiliki inisiatif tinggi untuk membangkitkan rasa kepedulian terhadap sesama ditengah-tengah masyarakat yang apatis. Mereka mampu menjadi pelopor dan pendorong semangat bagi elemen masyarakat yang lain dalam berbagai aktivitas positif.

Salah satu inisiatif anak muda dan mereka yang masih tergolong mahasiswa dalam mendorong tumbuhnya kepekaaan sosial terutama dikalangan mereka sendiri adalah aksi peduli Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah. Kegiatan amal tersebut sangat positif untuk melatih rasa peka anak muda terhadap sesama.

Dengan membuka posko sebagai tempat mengorganisasikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, membuat aksi ini menjadi lebih mudah dikerjakan. Apalagi dengan menerapkan manajemen yang baik, mereka sangat tertib dalam menjalankan tugas masing-masing. Inilah yang saya lihat dan karenanya anak muda sekarang layak mendapatkan kepercayaan.

Melalui aksi peduli korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, kita ingin membangun kepribadian anak muda agar memiliki karakter yang terpuji. Selain meningkatkan kapasitas diri dalam aspek ilmu pengetahuan. Mereka juga harus memiliki soft skill yang unggul. Salah satunya adalah rasa kepedulian.

Ketika anak muda memiliki karakter yang dapat diandalkan, maka dengan sendirinya mereka akan mudah memperoleh kepercayaan dari siapapun. Selanjutnya karakter yang baik lainnya adalah memiliki integritas. Jika anak muda ingin dipercaya, jadilah orang yang berintegritas. Yakni menjadi orang yang mampu menyelaraskan antara ucapan dengan perbuatan. 

Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.

Intinya, untuk bisa layak dipercaya mulailah dengan karakter baik. Tunjukkan pada dunia bahwa Anda memang layak dipercaya. Memang tidak mudah menerapkan sesuatu yang belum terbiasa dilakukan. Butuh kerja keras dan sabar dalam proses. 

Bahkan sebelum memulai menjadi sebuah aksi pun, kita perlu terlebih dahulu memberikan pencerahan agar muncul kesadaran diri yang baik. Dalam konteks ini, mereka bisa menyadari perlu adanya sikap empati kepada orang lain.

Setelah melewati fase penyadaran, baru kemudian secara perlahan-lahan timbul pemikiran, ide, semangat, optimisme, untuk mewujudkan menjadi sebuah tindakan nyata. Dari sinilah awal treatment dilakukan dalam upaya menggalang kerjasama dengan setiap orang yang terlibat.

Ketika hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan, maka selanjutnya sangat mudah dilakukan. Bisa dikatakan nantinya menjadi sesuatu yang otomatis. Artinya akan menjadi tidndakan spontan. Pada tahap ini karakter mereka sebagai sosok pemuda yang peduli pada lingkungan dan sosial sudah terbentuk.

Marilah kita upayakan generasi muda kita senantiasa memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Sehingga tercipta sebuah budaya saling asah, asih dan saling asuh antar sesama. Apalagi menjelang peringatan hari sumpah pemuda. Kita menginginkan generasi millennial tetap mempunyai jiwa patriotisme dalam diri mereka.

Dengan peduli dan mau berbagi, maka benih-benih jiwa patriot mulai bersemi dan timbuh dalam dalam dada anak-anak muda Indonesia. Karena itu Anda memperoleh kepercayaan.

Salam pemuda Indonesia ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun