Ekonomi, Perempuan Desa dan Tulang Punggung Keluarga

Dengan dibekali pengetahuan tentang kewirausahaan, para peserta terutama ibu-ibu diharapkan semakin dapat menambah semangat dan motivasi berusaha dengan serius. Manfaatkan seluruh potensi yang ada. Buatlah produk-produk kreatif yang bernilai tinggi.

Peserta serius mengikuti pelatihan life skill di Gedung Kesenian Aceh Jaya (dokumentasi pribadi)

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dalam dua hari kegiatan ini dihadirkan instrukstur bidang kuliner untuk membantu para peserta mengolah bahan baku ikan menjadi makanan yang dapat disajikan ke para pengunjung atau wisatawan. 

Beberapa produk yang berhasil dibuat antara lain, kerupuk kerang, kerupik tiram, sate kerang, dimsum, abon, olah manggrove, dan aneka souvenir dari cangkang kerang-kerangan.

Selain itu, hal positif lainnya yang diperoleh oleh ibu-ibu yang saat ini lebih banyak berperan sebagai tulang punggung keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga mereka adalah menambah wawasan ekonomi dan bisnis yang semakin dinamis saat ini. Juga dapat membangun jejaring usaha bersama teman-teman atau peserta lain, sehingga tanpa terasa dua hari kegiatan pelatihan merupakan waktu yang sangat singkat.

Dimsum hasil kreasi peserta (dokumentasi pribadi)

Itulah beberapa kehebatan perempuan desa yang berhasil terekam dalam catatan dua hari saya mendampingi mereka. Semangat mereka untuk belajar masih terlihat tinggi meskipun usia mereka tidak muda lagi. Dengan niat mau maju, mereka rela menghabiskan waktunya untuk meningkatkan kapasitas meskipun penuh keterbatasan.

Ketika saya tanyakan mengapa mereka bersedia melakukan semua ini? Mereka secara serentak menjawab demi pendapata keluarga dan membantu ekonomi daerah sebagaimana diharapkan oleh Saiful Bahri, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Jaya.