Memang saat ini pemerintah harus lebih cepat bergerak, diperlukan cara-cara atraktif untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan merancang ekonomi jangka panjang. Tim ekonomi diharapkan dapat segera mengatasi gejolak ekonomi. Berhenti sementara waktu "berbohong" kepada publik tentang kondisi sesungguhnya.
Sekali lagi, sebagai orang awam ekonomi. Saya menilai, jika fundamental ekonomi Indonesia baik, maka hantaman ekonomi global (faktor eksternal) tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap mata uang dalam negeri.Â
Hal ini bisa dibuktikan pada mata uang negara-negara lain di Asean. Meskipun juga jatuh terhadap USD namun tidak sebesar kejatuhan rupiah. Namun apa daya fundamentalitas ekonomi Indonesia tidak sebaik India misalnya.Â
Bahkan kita bisa belajar dari Mereka termasuk India. Pertumbuhan ekonomi India tahunan untuk periode April hingga Juni 2018 mencapai 8,2% seperti dilansir oleh Asia Times. Dibawah kepemimpinan Narendra Modi sebagai perdana menteri.Â
Pertumbuhan ekonomi India pada kuartal April-Juni 2018 adalah yang tertinggi dalam lebih dari dua tahun. Bukankah India juga tidak jauh berbeda dengan Indonesia?Â
Dengan mengamati apa yang hari-hari terjadi. Masyarakat jadi berpikir ulang terkait dengan paket kebijakan ekonomi berjilid yang pernah dikeluarkan oleh pemerintah sejak setahun lalu. Â
Dengan mengusung semangat perubahan aturan investasi dan lain-lain secara radikal, dalam rangka untuk mempermudah investor menanamkan investasinya di Indonesia. Apakah kebijakan tersebut tidak berefek positifkah? Atau mengapa investasi yang masuk justru menurun? Malah yang terjadi capital outflow? Semoga rakyat bisa segera menemukan jawabannya.Â
Akhirnya apapun yang terjadi marilah kita semua berpikir dan bersikap positif dalam menghadapi gejolak ekonomi saat ini. Kendalikan diri dalam menyebarkan berbagai isu yang bersifat meruntuhkan sebuah kepercayaan baik terhadap diri sendiri, bangsa dan negara.Â
Wallahua'alam. Wasalam
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H