Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama FEATURED

Acara Televisi di Indonesia Semakin Membosankan

6 September 2018   08:27 Diperbarui: 1 April 2019   09:57 5424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: google.com

Kemudian narasumber yang diundangpun orangnya itu-itu saja, yang kapasitas dan kecenderungannya sudah diketahui publik. Sudah pasti tidak kredibel dan tidak berintegritas. Bahkan menghadirkan kelompok fanatik tertentu yang membabi buta membela kelompoknya walaupun salah.

Sajian acara dengan model narasumber seperti itu, menurut saya jelas tidak profesional, pandangannya penuh unsur subjektif. Pemikiran mereka tidak dapat dijadikan referensi dan rujukan bagi pengembangan wawasan masyarakat. Yang ada malah memperkeruh suasana dalam sosial masyarakat. Karena pernyataannya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Apalagi masa menjelang pemilu seperti sekarang. Televisi sangat gencar menciptakan program acara talkshow yang berbau politik. Lalu dihadirkan para politisi dari kubu-kubu yang saling berseberangan. Kemudian dibahas satu topik tertentu yang kontroversial. 

Selanjutnya para host atau pembawa acara yang merangkap moderator mulai mengaduk-ngaduk suasana menjadi panas dan berujung pada saling serang antar kubu. Celakanya diskusi tersebut berakhir tanpa kesimpulan. Kadang hanya bentuk pelampiasan kemarahan saja. Apakah diskusi semacam ini layak disajikan ke publik Indonesia? Apakah mencerahkan?

Jadi sungguh sangat membosankan televisi Indonesia, selain tidak berkualitas dalam menyajikan konten. Juga bekerja atau karyanya dihasilkan berdasarkan "pesanan". 

Maksud saya, beberapa televisi memang bekerja untuk kepentingan politik kelompok tertentu saja. Mungkin ini adalah sinyalemen atau dugaan belaka. Namun hipotesa tersebut hampir-hampir terbukti jika kita mau memperhatikan cara kerja media televisi di tanah air.

Belum lagi jenis program acara hiburan. Ntah itu acara musik, sinentron, sampai reality show, semua bagaikan tontonan sampah. Sedikit sekali terdapat unsur pendidikan publik. Bahkan hanya sebagai ajang eksploitasi tubuh wanita, nasib orang miskin, dan pertunjukan kemewahan. 

Hanya itu isi dari tontonan yang disajikan. Sedangkan promosi nilai-nilai kemanusiaan, ketuhanan, lingkungan hanya kamuflase saja. Tak ubahnya sebagai pemanis sebuah drama saja.

Kapankah televisi di Indonesia menyuguhkan tontonan yang benar-benar memenuhi ekspektasi publik? Menjadi media televisi sebagai saluran yang mencerdaskan bangsa, menjunjung tinggi netralitas, dan kritis terhadap kebijakan yang salah. Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun