Keseluruhannya menjadi Rp 10 triliun," kata Jusuf Kalla. "Ada juga infrastruktur jangka panjang, seperti transportasi di Palembang yakni Rp 7 triliun, dan di Jakarta Rp 10 triliun. Itu sudah Rp 27 triliun. Total keseluruhannya bisa mencapai Rp 30 triliun"
Pengeluaran negara yang demikian besar itulah yang dikriti oleh publik karena dianggap sebagai pemborosan, apalagi pada saat yang sama, masyarakat Lombok NTB sedang mengalami musibah besar dan membutuhkan dana yang cukup banyak untuk rehab dan rekon paska gempa.
Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 memang cukup besar. Khusus untuk penyelenggaraan opening dan closing ceremony, Direktur Media dan Public Relations INASGOC, Danny Buldansyah menyebut bahwa biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp467 miliar. (mojok.co)
Maka sangat wajar jika ada masyarakat yang merasa bahwa pemerintah lebih mementingkan tanpak 'hebat' di mata asing daripada membantu secepatnya masyarakat Lombok yang sampai saat ini masih belum tahu bagaimana nasibnya.Â
Bahkan dari berita sosial media, masih banyak warga yang kelaparan di tempat-tempat pengungsian di NTB, Lombok dan sekitarnya. Seolah-olah bencana yang mereka alami tidak ada apa-apanya dibandingkan Asian Games.
Ya, saya sendiri setuju bahwa memang kedua peristiwa tersebut tidak dapat dibandingkan satu sama lain. Artinya kedua-duanya penting. Di satu sisi, Asian Games juga menyangkut martabat bangsa ini dikancah dunia, sehingga juga perlu diberikan perhatian yang serius.Â
Jangan sampai tamu yang datang, mereka merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan tuan rumah. Begitu pula bencana Lombok, pemerintah juga perlu segera menyelesaikannya, berikan juga anggaran yang sama besarnya dengan penyelenggara Asian Games, minimal setengah dari total anggaran Asian Games-lah.
Salam.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H