Ibarat rebung, sangat mudah dibentuk ketika masih muda. Namun sulit dibentuk saat menjadi bambu yang sudah tua. Begitulah kira-kira filosofi pembinaan anak-anak dalam olah raga sepak bola semisal futsal.Â
Visi itulah yang menjadi sandaran guru olah raga di sekolah dasar di kota Banda Aceh menyelenggarakan turnamen futsal, yang diselenggarakan sejak tanggal 4-6 Agustus 2018 di Lapangan Futsal Banana FC Lambhuk.
Pada open turnamen futsal tersebut terdapat 10 Sekolah Dasar (SD) di kota Banda Aceh ikut berpartisipasi. Termasuk sekolah madrasah. Semua sekolah peserta turnamen disyaratkan hanya boleh mengirimkan satu tim perwakilan saja.Â
Anak-anak sendiri terlihat sangat antusias dan penuh semangat mengikuti turnamen futsal ini. Dengan didampingi oleh guru dan pembina sekolah, anak-anak terlihat sangat serius mengikuti arahan. Sikap ini menunjukkan tingkat kepatuhan dan kedisiplinan mereka sudah sangat bagus.Â
Pembinaan mental dalam sepak bola futsal juga sangat dominan. Anak-anak perlu memiliki kemampuan mengendalikan diri. Karena dalam pertandingan benturan dan gesekan pasti terjadi. Apalagi ada tekanan secara psikologis, bisa saja emosi tidak dapat dijaga.Â
Melalui even inilah anak-anak diajarkan untuk bermain secara sportif, jujur dan mengutamakan kebersamaan. Mereka diminta untuk saling bekerjama dalam mencapai tujuan tim. Tidak boleh ada yang sangat egois terhadap kemauannya sendiri.Â
Permainan futsal sebagai olah raga sepak bola sangat cocok bagi usia anak-anak SD. Disamping lapangannya tidak begitu luas, juga permainan ini dimainkan didalam ruangan beratap. Sehingga anak-anak tidak kepanasan dan lelah yang berlebihan.Â
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, panitia pelaksana tetap waspada jika ada anak-anak yang membutuhkan pertolongan pertama.Â
"kami tidak ingin mengambil resiko apabila terjadi sesuatu yang membahayakan, jangan sampailah ada yang pingsan atau patah selama even ini digelar," Begitu kata panitia pelaksana.Â
Akhirnya setelah dua hari turnamen digelar, maka saatnya pemenang mendapatkan penghargaan dan piala pun mulai jelas. Juara pertama diraih oleh MIN Mesjid Raya Aceh Besar, sedangkan Juara II direbut oleh Tim Futsal SD Kartika XIV-1 Banda Aceh. Sedangkan MIN Ulee Kareng hanya berhasil menduduki posisi Juara III.Â
Namun yang paling penting adalah bukan siapa yang meraih jawara. Namun bagaimana mengenalkan kepada anak-anak usia dini tentang bermain futsal yang baik dan benar. Sekaligus pembinaan mental mereka agar siap berjuang, tidak pantang menyerah, dan mengikuti aturan permainan. Itu poin yang sangat subtansial.Â
Selamat kepada para pemenang, tetaplah semangat bagi yang belum berhasil. Begitu juga bagi yang menang, pertahankan prestasinya dan tetap rendah hati.Â
Salam.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H