Bagi masyarakat Indonesia buah Durian bukanlah buah yang asing, durian sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas bahkan bukan hanya di Indonesia tetapi juga masyarakat Malaysia, Thailand, Brunai dan Singapura.Â
Bahkan buah dari pohon tropis ini juga sangat akrab dengan orang-orang dari negara yang tidak memiliki pohon durian di negara mereka. Misalnya warga Amerika, Eropa dan beberapa negara lain di dunia.Â
Buah durian banyak jenisnya, dan cita rasanya pun berbeda satu sama lainnya, sangat tergantung jenis dan daerah penghasil buah durian itu sendiri. Pada daerah tertentu menghasilkan buah durian yang sangat manis dan legit.Â
Beberapa daerah lainnya, meskipun jenis pohon duriannya sama namun cita rasa yang dihasilkan bisa tidak semanis daerah pertama tadi disebutkan diatas. Ternyata hal tersebut dipengaruhi oleh kesuburan tanah di mana durian itu tumbuh.Â
Di Aceh sendiri masing-masing daerah mempunyai jenis durian tertentu, rasanya pun sangat variasi, ada yang manis legit, ada yang standar saja, sampai ada buah durian yang rasanya sangat tawar dan tidak manis sama sekali.Â
Dikalangan masyarakat Aceh, buah durian menjadi buah yang sangat digemari karena selain rasa khasnya, buah durian ini memiliki aroma yang menggugah selera orang untuk mencicipinya. Sehingga warga Aceh dan buah durian bisa diibaratkan seperti sendok dan garpu, begitulah umpama kata yang mengartikan 'tidak dapat dipisahkan.'
Selain dapat dimakan langsung, buah atau daging durian juga dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk makanan lain, baik sebagai pelengkap sampai menjadi olahan utama. Sebagai pelengkap misalnya durian dapat dimakan dengan roti tawar, roti canai, atau dengan pulut bakar ataupun dengan dipadu dengan makanan lainnya sesuai selera.Â
Sebagai menu utama olahan durian, biasanya masyarakat Aceh sering mengolahnya dengan nasi ketan (beras ketan/pulut yang rebus seperti memasak nasi), dan durian tersebut dibuat seperti kuah yang nanti disiram nasi ketan yang sudah siap dimasak.Â
Pisahkanlah biji durian tersebut dalam wadah lain yang bersih dan telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu tambahkan air secukupnya (sesuai kebutuhan), dan sebaiknya tidak menambahkan air terlalu banyak karena kuahnya terlalu encer.
Air yang digunakan adalah air hangat untuk menghasilkan kuah durian yang aman dikonsumsi dan tidak membuat sakit perut atau diare. Jika pun perlu menggunakan air biasa atau tidak hangat, maka pakailah air mineral yang bersih.Â